Kasus DBD Kini Menjadi Perhatian Penting, Begini Cara Pencegahan dan Mengetahui Gejala DBD dari Dokter RSHS
Kasus DBD Kini Menjadi Perhatian Penting, Begini Cara Pencegahan dan Mengetahui Gejala DBD dari Dokter RSHS--
Radarjabar.disway.id, BANDUNG - Di penghujung musim hujan seperti saat ini kasus demam berdarah dengue (DBD) biasanya akan menyerang hebat kepada manusia. Bahkan dari data yang diterima, untuk di Provinsi Jawa Barat, penyebaran DBD telah menyentuh angka hingga 21.280 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 179 jiwa hingga per tanggal 8 Juli kemarin.
Sehingga dengan adanya kasus DBD yang dinilai sangat besar ini, Dokter spesialis anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) menjelaskan bahwa agar masyarakat khususnya para orang tua untuk tetap menerapkan metode pencegahan dengan cara 3M Plus.
"orang tua atau dewasa harus tetap menggerakkan 3M plus seperti menguras, menutup dan mendaur ulang jika ada indikasi perkembangbiakan nyamuk. Dan yang plusnya adalah gunakan lotion antinyamuk dan lain sebagainya," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (14/7).
Hal tersebut dilakukan, sebab Anggraini menjelaskan biasanya penyakit atau virus DBD biasanya menyerang kepada anak dibawah usia 5 tahun.
"Tapi jangan sampai berpikir bahwa penyakit ini hanya terjadi pada anak-anak saja, tetapi yang menjadi berat atau bahkan hingga masuk rumah sakit itu memang lebih banyak anak dibandingkan orang dewasa dan yang paling buruknya kondisinya itu adalah rata-rata anak balita karena virus ini menyerang langsung kepada pembuluh darah," ungkapnya
Bahkan untuk gejala yang paling buruk, ia mengatakan jika anak-anak terserang DBD maka dalam tubuhnya akan menjadi mudah berat, syok, bahkan hingga mudah berdarah. "Jadi itulah kenapa kenapa balita yang paling berat (DBD-nya)," katanya
Sehingga agar hal tersebut dapat dihindari, Angraeni menyarankan kepada orang dewasa khusus orang tua agar sesegera mungkin membawanya ke unit layanan kesehatan untuk dapat mengetahui penyakit yang ada
"Misalanya sudah ada yang terinfeksi (DBD) tetapi jangan sampai menjadi fatal dan tidak tertolong (meninggal dunia), itu adalah segera membawanya ke layanan kesehatan bila ada demam yang mendadak tinggi, bahkan mungkin ada pegal-pegal hingga nafsu makannya kurang dan diketahui disekitar rumahnya atau dilingkungannya ada yang sakit dengue juga (DBD), maka itu harus segera diperiksakan untuk mengetahui penyakitnya," ungkapnya
Untuk hal lainnya, jika ditemukannya ada tanda-tanda seperti muntah-muntah hebat, nyanyi perutnya hebat, pendarahan seperti mimisan atau Buang air Besar (BAB) berdarah bahkan hingga kejang, lemas dan tangannya dingin pada pasien atau anak, untuk segera membawanya ke rumah sakit.
"Itu merupakan cara-cara pencegahan dari mulai yang paling gampang hingga yang tercanggih," katanya
Bahkan ia menuturkan, untuk kasus DBD yang sempat ditanganinya di RSHS Bandung, mayoritas menyerang pada anak-anak
"Untuk data nya saya tidak punya karena tidak pegang, tapi kasus DBD ini mayoritas rata-rata menyerang pada anak-anak yang sampai harus dirawat di rumah sakit," pungkasnya.*** (San)
Sumber: Jabar Ekspres