Paguyuban Duta Baca Memiliki Misi Menciptakan Warga Jabar yang Literat

Paguyuban Duta Baca Memiliki Misi Menciptakan Warga Jabar yang Literat

Dokumentasi kegiatan acara Pemilihan Duta Baca Jawa Barat Tahun 2022, beberapa waktu lalu. -(Paguyuban Duta Baca Jabar for Jabar Ekspres)-

Radarjabar.disway.id, BANDUNG - Ketua Paguyuban Duta Baca Jawa Barat (Jabar), Imam M. Agung Fauzy menjelaskan, pihaknya memiliki cita-cita untuk menciptakan warga Jabar yang literat.

Paguyuban yang menjadi tempat naungan terakhir para mantan anggota Duta Baca Jabar, yang di bawah Dispusipda Jabar ini, memang menargetkan mimpi besar.

"Masyarakat literat ini didambakan. Ketika ini tercapai dan bisa dilaksanakan oleh masyarakat seluruhnya. Ini bisa menjadikan Jabar sebagai provinsi yang maju," ungkapnya saat dihubungi Jabar Ekspres, Senin (11/7) sore.

Keinginan itu, kata Ilham, masyarakat Jabar ini literat. Konsepnya, masyarakat Jabar bisa memahami situasi kondisi, juga soal digitalisasi secara bijak.

"Termasuk tentang bagaimana caranya menyelipkan literasi dalam setiap lini sektor. (Minimal) jangan termakan juga kabar hoaks," katanya.

Dia menjelaskan, pun perihal literasi, hal ini dinilai amat luas. Baik itu literasi baca tulis, digital, finansial, dan sebagainya. Artinya, segala aktivitas manusia merupakan literasi secara tidak langsung.

"Namun masyarakat belum mengetahui itu. Umumnya, literasi itu artinya sekadar baca dan menulis," jelasnya.

Lantas, Paguyuban Duta Baca Jabar yang notabene sarjana dari Duta Baca Jabar, juga membimbing para Duta Baca Jabar yang masih menjabat. Di samping itu, kegiatan literasi juga terus digencarkan.

"Mengoptimalkan peran fungsi dari perpustakaan. Mengajak masyarakat untuk ke perpustakaan. Terus juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan literasi di keluarganya," tuturnya.

Namun, kegiatan tersebut pun tidak melulu diisi dengan membaca. Bisa dengan kegiatan lain yang setidaknya bisa menumbuhkan sikap literasi. Seperti mengimplementasikan hasil bacaan.

"Seperti diskusi di perpustakaan menjelaskan soal pertanian. Berdasarkan buku, lalu dipraktikkan. Itulah, satu contoh untuk mengajak masyarakat itu mau terlibat datang ke perpustakaan," sambungnya.

"Jadi bagaimana perpustakaan itu menyediakan informasi, dan diimplementasikan di kehidupan sehari-hari oleh masyarakat," pungkasnya.*** (zar)

Sumber: Jabar Ekspres