Trademark Market 2022, Dihadiri Ratusan Tenant Kuliner, Fashion, dan Kerajinan

Trademark Market 2022, Dihadiri Ratusan Tenant Kuliner, Fashion, dan Kerajinan

Suasana Trademark Market 2022 yang baru digelar kembali setelah vakum 2,5 tahun. -(Foto: Deni Armansyah/Jabar Ekspres)-

Radarjabar.disway.id, Bandung – Trademark Market 2022 yang merupakan edisi ke 11 dibuka pada Kamis 7 Juli 2022 hingga Minggu 10 Juli 2022 mendatang.

Dalam acara ini dapat dijumpai total 195 tenant yang terdiri dari beragam jenis fashion, kuliner, dan kerajinan.

Alhamdulillah, hari ini kita bisa hadir membuka acara Trademark Market. Ini baru bisa kita gelar lagi setelah dua tahun setengah karena pandemi covid-19. Tentunya mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu trigger (pemicu) percepatan proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 di Kota Bandung,” ujar Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Trans Convention Center, Kota Bandung, Kamis (7/7).

Yana menambahkan, para pelaku UMKM yang hadir sudah terkurasi dengan baik, sehingga produk-produk yang ada di event ini berkualitas dan layak ditampilkan.

Para pengusaha yang mengikuti acara ini, tuturnya, diharapkan dapat terangkat kesejahteraannya sehingga percepatan pemulihan ekonomi bisa terwujud.

“Meskipun ini didominasi 70 persen para pelaku usaha dari Kota Bandung, tapi pangsa pasarnya memang tidak bagi warga Kota Bandung saja. Tempat ini juga sangat diminati warga dari luar Kota Bandung. Ini menunjukan bahwa Bandung adalah trade center, baik itu kuliner, fashion, craft, ataupun ekonomi kreatif lainnya,” ungkap Yana.

Di kesempatan kunjungannya, Yana mengingatkan kepada penyelenggara acara untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama acara berlangsung. Hal ini berkaitan dengan status Kota Bandung yang kini berada di PPKM Level 1.

“Meski di (PPKM) level 1, namun tetap protokol kesehatan harus tetap dijaga, supaya Kota Bandung tidak sampai turun lagi ke level 2 (PPKM),” pesannya.

Sementara itu, Founder Trademark Market, Saira Nisar mengatakan, acara ini dihadiri berbagai brand, baik yang sedang dalam tahap perintisan maupun yang sudah besar dan dikenal masyarakat.

“Kita fokusin semua (brand) ini adalah lokal, yang entrepreuners dan desainer-desainer yang memang ready to wear (siap pakai). Jadi harganya masih affordable (ramah kantong) untuk semua kalangan,” tuturnya.*** (Arv)

Sumber: