90 Persen Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Jawa Barat Rusak, Ridwan Kamil Ajak Semua Pihak Lakukan Aksi Nyat

90 Persen Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Jawa Barat Rusak, Ridwan Kamil Ajak Semua Pihak Lakukan Aksi Nyat

90 Persen Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Jawa Barat Rusak, Ridwan Kamil Ajak Semua Pihak Lakukan Aksi Nyat--

SUBANG - Sebanyak 90 persen dari 43.362,09 hektar ekosistem mangrove di Pantai Utara Jawa Barat mengalami kerusakan dan penurunan jenis serta sebarannya. Kerusakan ini juga terjadi di pesisir pantai di Subang.

Berdasarkan data Landsat tahun 2016, luas mangrove di Kabupaten Subang sebesar 344,5 ha kondisinya dalam keadaan rusak/jarang baik di Kecamatan Ciasem ataupun di Kecamatan Legonkulon.

Kondisi kerusakan mangrove ini menjadi perhatian Pemprov Jawa Barat. Melalui Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jawa Barat menggandeng berbagai pihak untuk melakukan penanaman pohon di Pantai Pondok Bali, Kamis (30/6).

Penanaman mangrove yang merupakan puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup ini atas kerjasama DLH Provinsi Jawa Barat dengan Yayasan Wanadri, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT. Migas Hulu Jabar (MUJ) ONWJ, dan PT. Biofarma.

Penanaman mangrove ini diikuti oleh 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, 10 perusahaan peraih Proper Emas di Jawa Barat, Wanadri, dan masyarakat lokal Desa Mayangan.

Terdapat total 5000 mangrove yang ditanam dengan rincian 800 pohon dari PT. Moya Indonesia, 400 pohon dari PT. Rimba Makmur Utama, 400 pohon dari Bank Mandiri, 400 PT. Chandra Asri Petrochemical, 1000 pohon dari PT. Migas Hulu Jabar, 1000 pohon dari PT. Migas Hulu Jabar ONWJ dan 1000 pohon dari PT. Biofarma.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, di Desa Mayangan Subang telah terjadi pengurangan luasan mangrove yang signifikan sejak tahun 1999 hingga tahun 2016. Bersamaan dengan berkurangnya luasan mangrove, garis pantai bergeser ke darat hingga 1,5 km sejak tahun 2002 hingga tahun 2014.

Penanaman mangrove diharapkan menjadi pemantik kolaborasi dan sinergi seluruh pihak dalam pengelolaan lingkungan melalui pelestarian mangrove khususnya di kawasan pesisir pantai utara Jawa Barat.

"Puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup ini menjadi momen penting untuk terus memupuk kesadaran serta kepedulian dalam melaksanakan aksi nyata untuk memperbaiki dan berprilaku adil terhadap lingkungan, karena lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan semua pihak secara konstruktif," jelasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. Prima Mayaningtyas, M.Si menyampaikan, di Desa Mayangan sebanyak 11 hektare kawasan pesisir tergenang air laut. Sehingga diperlukan upaya pencegahan agar wilayah yang tergenang tidak semakin bertambah. Salah satu caranya melalui penanaman mangrove ini.

Prima mengatakan, acara penanaman pohon ini bukan hanya sebatas seremonial saja. Melainkan perlu kesadaran dari semua pihak membantu menjaga keberlangsungan mangrove untuk mempertahankan wilayah pesisir dari genangan air laut. (ysp)

Sumber: