18 WNI Tewas di Sabah, Diduga Dianiaya saat Didalam Tahanan Malaysia

18 WNI Tewas di Sabah, Diduga Dianiaya saat Didalam Tahanan Malaysia

Anggota komisi 1 DPRRI Dave Laksono mengecam peristiwa NWI tewas di SAbah MAlaysia.--

KABAR kurang sedap kembali terdengar dari negara tetangga. Sebanyak 18 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan tewas saat berada dalam Depo Tahanan Imigrasi (DTI) di Sabah, Malaysia. Mereka diduga daniaya selama berada dalam tahanan tersebut.

Mendengar kabar tersebut, Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono langsung bereaksi. Dia mendesak pemerintah Malaysia memberikan klarifikasi resmi. Terkait adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan hingga menyebabkan 18  WNI tersebut tewas di Sabah, Malaysia.

"Ini perlu mendapatkan klarifikasi resmi dari Pemerintah Malaysia. Investigasi harus segera dilakukan untuk menngetahui penyebab dan mengapa kejadian itu bisa terjadi," tegas Dave dalam keterangannya, Selasa (28/6).

Dave mengaku mengecam keras peristiwa tersebut, pasalnya para korban bukanlah pelaku tindak kejahatan, mereka hanya sedang menunggu proses deportasi.

"Mereka seharusnya tidak diperlakukan seperti tahanan tindakan kejahatan berat," ungkap Dave.

Di sisi lain, politisi Golkar ini menekankan peran Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia untuk lebih aktif memantau kejadian ini dan diperlukan pernyataan terbuka kepada publik tentang kondisi para WNI yang mengalami deportasi.

"Saya atas nama Anggota Komisi I DPR juga telah bersurat ke Kedubes Malaysia di Indonesia untuk meminta klarifikasinya atas peristiwa tersebut," tegas Dave.

Selain itu, Pemerintah Malaysia juga diharapkan menunjukkan tindakan manusiawi terhadap para WNI ataupun WNA yang terkena deportasi.

"Perlakuan dengan model DTI tersebut sangat melanggar prinsip hak asasi manusia (HAM) dan ini akan menjadi konsekuensi berat jika itu terjadi pelanggaran," tandasnya. (rmol/rit)

Sumber: