Jelang Idul Adha, Peternak Sapi: Omzet Naik 50 Persen
SEHAT: Kondisi peternakan sapi di Cisurupan, Cibiru, Kota Bandung, pada Sabtu (25/6) sore.--
BANDUNG - Kabar baik datang dari peternak sapi. Situasi pandemi yang makin membaik, membikin omzet mereka naik. Adeng, (65), mengatakan, Idul Adha saat ini, tentu berbeda dengan dua tahun silam.
Disamping wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang tengah menjangkit hewan ternak. Menurutnya, pesanan untuk sapi kurban masih terbilang normal.
"Pemesanan aja, pelanggan sudah masuk (memesan) 100 sapi, ada," kata Adeng kepada wartawan di kediamannya, Cibiru, Kota Bandung, Sabtu (26/4) sore.
Kini, sapi yang terdapat di peternakannya, Adeng mengaku bahwa tinggal menyisakan 50 ekor. "Alhamdulillah, meningkat omzetnya 50 persen daripada tahun lalu," ujarnya.
Tahun lalu, lanjut Adeng, 100 ekor saja tidak terjual habis disaat momen Idul Adha. Pada saat itu, dia pun memilih untuk memelihara sapi-sapi tersebut.
Sementara, dengan kemunculan wabah PMK, tetap membuat dirinya was-was. "Obat herbal, madu, dan antibiotik juga sudah disiapkan. Untuk antisipasi," tandasnya.
Mengenai sapi yang tersedia di peternakannya, Adeng tidak khawatir kehabisan. Karena sebelum PMK mewabah, lima bulan silam, dirinya sudah mendatangkan banyak sapi.
Peternak sapi lain, Asep Muharam, (50), menjelaskan bahwa Idul Adha saat ini, berkebalikan dengan tahun lalu. "Justru sekarang, pembeli banyak tapi sapi kurang," ucapnya.
Hal tersebut bisa terjadi, lantaran tidak sedikit para pedagang sapi yang membatasi jumlah hewan ternaknya. "Dibatasi pengadaan sapinya, ya, karena takut tertular wabah PMK," katanya.
Dia menuturkan, pada akhirnya, calon pembeli sapi memilih dan membeli langsung ke peternak atau petani kecil. Bukan lagi ke pedagang sapi.
Kendati demikian, kata Asep, tahun kemarin tetap yang paling repot. Pedagang dan peternak sapi mayoritas merugi. "Sampai 50 persen atau lebih bahkan," pungkasnya. (zar)
Sumber: