Jelang Idul Adha, Harga Kepokmas Kota Bandung Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kepokmas Kota Bandung Naik

ILUSTRASI: Pedagang rempah di Pasar Ciroyom.-Foto: Deni Armansyah/Jabar Ekspres-

BANDUNG - Harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Kota Bandung merangkak naik dalam satu bulan terakhir. Beberapa komoditas pangan seperti cabai dan bawang merah mengalami kenaikkan menjelang hari raya Idul Adha.

Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres di Pasar Ciroyom, Selasa (23/6) malam, harga cabai melonjak cukup tinggi. Seperti cabai merah yang menembus angka Rp95.000 per kilogram dari kisaran Rp30.000 per kilogram.

Tak hanya jenis cabai merah, cabai keriting pun mengalami lonjakan harga. Saat ini harga cabai keriting berkisar dari Rp80.000 per kilogram, yang sebelumnya hanya berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.

Sedangkan untuk cabai hijau berkisar di Rp80.000 per kilogram, yang sebelumnya hanya berada di angka Rp20.000-Rp25.000 per kilogram.

Selain cabai, bawang merah pun kini berada di harga Rp52.000 per kilogram. Kenaikan hampir 100 persen dibanding harga satu bulan lalu yang berkisar di Rp24.000-Rp25.000 per kilogram.

Pedagang rempah di Pasar Ciroyom, Musyarofah (35), mengaku kenaikan harga rempah sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. "Jadi, harga itu dari lebaran memang sudah naik, tapi tidak terlalu tinggi, sekarang tinggi pisan," bebernya.

Kenaikan harga kepokmas di Kota Bandung itu, kata Musyarofah turut mengurangi antusias masyarakat dalam berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari. Bahkan, lanjut dia, tak jarang pembeli mengeluh akan harga-harga yang terus merangkak naik.

"Pembeli ngurangin kuantitasnya, asalnya beli 5 kilogram sekarang jadi 2 kilogram. Rumah makan yang langganan di saya juga komplain, ya tapi mau bagaimana lagi," keluhnya.

Hal ini, ujar Musyarofah, diakibatkan oleh adanya gagal panen. Ia berharap pembeli dapat memaklumi kenaikan harga kepokmas dan berharap pemerintah mengatasi hal tersebut.

"Saya harap pembeli bisa maklum ya harga naik, kan memang lagi gagal panen. Jadi pasokannya juga kurang. Dari petaninya murah tapi di pengepul di mahalin karena stoknya gak ada," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Disdagin Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengonfirmasi isu gagal panen yang menyebabkan harga melonjak.

"Kalau terkait barang-barang kaya cabai memang lagi musim gagal panen kalau gak salah, akibat faktor cuaca mengakibatkan istilahnya barangnya tidak terlalu banyak jadi stok berkurang," ujar Meiwan Kartiwa saat dihubungi belum lama ini.

Meiwan mengatakan, stok yang kurang akibat gagal panen, diperparah dengan barang-barang hasil pertanian yang didatangkan dari Jawa Timur, Bandung Raya, Garut dan Tasik itu cepat membusuk akibat cuaca yang tidak menentu.

"Selain faktor cuaca yang membuat barang-barang pertanian seperti cabai, bawang cepat busuk, permintaan juga naik menjelang Idul Adha dan menyebabkan kenaikan harga," jelas Meiwan. (arv)

Sumber: