Menelusuri Misteri Keberadaan Kerajaan Ular di Rancaoray

Menelusuri Misteri Keberadaan Kerajaan Ular di Rancaoray

Ilustrasi lokasi yang dikenal sebagai pusat kerajaan ular di Rancaoray--

Bandung memiliki berjuta misteri yang tersimpan di tiap wilayahnya. Nama sebuah daerah kadang disesuaikan dengan kondisi yang terjadi di wiayah tersebut. Salah satunya Rancaoray.

Lokasi yang berada diperbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung ini, tidak seperti dulu yang masih sepi. Kini terbilang cukup ramai dilintasi masyarakat apalagi di akhir pekan, menjadi lokasi favorit para goweser. Kampung Rancaoray berada di desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.

Menurut penghuni asli kampung ini, alasan diberi nama Rancaoray, adalah karena kawasan tersebut dulunya merupakan Pusat Kerajaan ular.

Asal kata Ranca Oray sendiri diambil dari bahasa sunda yang terdiri dari dua kata, yakni Ranca yang berarti rawa dan Oray yang berarti ular. Apa bila digabungkan, maka akan menjadi istilah rawaular, atau rawa yang dipenuhi dengan ular.

Seorang warga asli Rancaoray bernama Imas berusia 85 tahun, berkesempatan cerita mengenai legenda kisah kerajaan ular diwilayah tersebut. Imas mengaku dilahirkan dan dibesarkan di kawasan tersebut. Bahkan hingga kini dia masih betah tinggal di kampung yang diakuinya masih terdapat banyak ular. Imas juga menunjukkan luka dikakinya yang masih berbekas saat di gigit ular Cobra beberapa bulan lalu.

Menurut Cerita Imas, dia mengetahui kisah kerajaan ular tersebut dari orang tuanya yang juga warga asli Rancaoray. Kerajaan ular yang didengarnya memang belum pernah disaksikan dengan matanya sendiri. Namun jejak kerajaan ular tersebut diyakininya masih ada, terbukti masih seringnya ada kemunculan ular besar dan panjang disekitar wilayah tersebut.

"Saya melihat dengan mata kepala sendiri, ada ular besar melintas di jalan ini. Tidak kelihatan kepalanya hanya badannya yang panjang dan buntutnya saja," ujarnya sambil menunjuk kesebuah jalan yang kanan kirinya ditumbuhi semak cukup tinggi.

Imas mengaku tidak hanya sekali melihat penampakan tersebut, karena takut, dia tidak berani mendekat hanya berdoa agar ular tersebut cepat pergi dari hadapannya, dan dia bisa segera melewati jalan tersebut.

Kejadian lain juga dia ceritakan, saat dirumahnya yang berada didekat area persawahan. Ular kecil berulang kali memasuki rumahnya. Bahkan luka dikakinya juga dia dapat saat digigit ular didalam rumahnya.

"Waktu itu sedang tiduran di kasur bawah" ujarnya mengawali cerita.
Dia mengaku tiduran sambil ngobrol dengan suaminya saat pulang kerja, dia tidak menyadari ada ular disekitar kakinya. Saat akan berdiri, tak sengaja dia menginjakaknya dan ular itu seketika menggigit kakinya, tepatnya diatas mata kaki kirinya.

Melihat ular yang menggigitnya berwarna hitam, dia khawatir ular berbisa, sehingga segera pergi ke dokter untuk mendapat pengobatan. Meski telah disuntik dan meminum obat, namun dia mengalami kelumpuhan sekitar 3 bulan akibat gigitan ular tersebut. Kini dia bersyukur telah pulih dan bisa berjalan normal lagi. Namun dia masih trauma dan tidak berani tidur dibawah lagi.

Kisah kerajaan ular di Rancaoray mungkin akan tetap menjadi misteri, siapa yang memberi nama kawasan tersebut juga belum terungkap. Namun warganya tetap yakin akan kebenaran legenda tersebut.

Bahkan dengan keyakinannya, mereka tidak berani membunuh ular yang ditemuinya walau ular tersebut sampai mengigitnya. Karena merasa mendiami wilayah yang sama. Selain itu mereka berasumsi, bila membunuh ular makan akan mengundang murka penguasa kerajaan ular yang bisa berakibat buruk pada mereka.

Imas dan banyak warga asli Rancaoray memilih hidup berdampingan dengan legenda tersebut,. Meski pernah tersirat ketakutan dibenak mereka, karena banyaknya lahan yang terus dibangun perumahan. Akan memunculkan banyak ular dari persembunyiannya. Namun lagi-lagi mereka hanya bisa pasrah dan selalu waspada jika tiba-tiba ada penampakan ular dihadapannya. (rit)

Sumber: