Masyarakat Harus Tau e-Materai Segera Beredar, Dimulai Dari Kota Bogor

Masyarakat Harus Tau e-Materai Segera Beredar, Dimulai Dari Kota Bogor

TANCAP GAS: Wali Kota Bogor Bima Arya menerima audiensi PT Digital Logistik Indonesia di Balai Kota Bogor, Kamis (16/6).-Yudha Prananda/Koresponden Bogor-

SEJAK tahun lalu pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) berencana mentransformasikan fisik materai menjadi materai elektronik atau e-Materai.

Wacana itu dalam waktu dekat akan segera ditancap, melalui implementasi dibeberapa daerah. Salah satunya Kota Bogor yang bakal mengawali project implementasi tersebut.

PT Digital Logistik Internasional yang menjadi dalangnya merapat ke Balai Kota Bogor, Kamis (17/6) untuk audiensi dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang ditunjuk sebagai wilayah yang pertama menerapkan e-Materai.

"Kami PT Digital Logistik Internasional merupakan mitra strategis Peruri dan ditunjuk Peruri untuk menyosialisasikan e-Materai di seluruh Indonesia," kata Dhani Bachtiar, Direktur Teknik PT. Digital Logistik Internasional.

Dhani mengaku terpilihnya Kota Bogor sebagai kota pilot project penerapan e-Materai ini bukan tanpa alasan. Dia memuji, atas action Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang terbilang kreatif, modern yang melek transformasi digital.

"Pemkot Bogor sudah melakukan banyak transformasi digital sehingga pasti bisa lebih cepat menerapkan e-Materai," ungkapnya.

Setelah audiensi ini, sambung dia, akan ada penjelasan teknis lebih lanjut, kemudian dilakukan diskusi terkait integrasi aplikasi yang dimiliki Pemkot Bogor dengan aplikasi untuk e-Materai. Setelah itu dilakukan simulasi secara live. Dari simulasi akan terlihat apa ada masukan atau perubahan, jika sudah langsung bisa diterapkan.

"Proses ini bisa sekitar satu sampai dua bulan, setelah selesai semua bisa langsung terealisasi," jelasnya.

Dhani menjelaskan, kini pihaknya terus menggedor sosialisasi ke masyarakat. Tahapan implementasi e-Materai mulai digenjot khususnya untuk perusahaan dan pemerintah.

Pemerintah pusat pun memberikan batas waktu sampai akhir Desember 2022 sembari menghabiskan stok materai tempel di pasaran. Mengingat setelahnya tidak ada lagi materai tempel dan materai tera. 

"Kami juga sudah ditugaskan untuk membuat Sistem e-Materai Distribusi. Jadi ke depan ketika masyarakat mau beli materai, mereka beli kemudian akan mendapatkan email berupa kode, lalu masuk ke sistem, file yang mau diberi materai di upload dan kemudian ditempel secara digital," katanya. (YP)

Sumber: