Refly Harun : Demokrasi Kita Jangan Dikit-dikit Lapor Polisi
JAKARTA- Pakar hukum tata negara, Refly Harun berharap dengan hadirnya Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Calon Kapolri baru menggantikan Idham Azis, bisa mewujudkan Polri sebagai promotor, profesional modern dan terpercaya. “Sehingga betul betul menjadikan polisi sebagai alat negara. Bukan alat kekuasaan,” ucap Refly Harun dilansir chanel YouTubenya, Kamis (21/1) dilansir dari fin.co.id. Refly menyinggung sikap kepolisian yang akhir-akhir ini melakukan proses terhadap laporan-laporan dari pihak-pihak yang pro dengan pemerintah. Padahal menurut dia, kasus-kasus seperti ujaran kebencian di media sosial, hanya dibesar-besarkan dan diprovokasi sehingga berujung pelaporan. “Jadi ada yang diprovokasi karena bermimpi, karena like pornografi, yang kalau dicari alasannya dia punya alasan semua. Tapi di balik itu semua kita lihat bahwa yang diincar adalah orang-orang yang berseberangan dengan pemerintahan. Tapi begitu pro dengan pemerintahan bisa mengatakan apa saja. Bisa mengatakan pembohong,” cetus Refly Harun. Menurut Refly, demokrasi Indonesia tidak boleh demokrasi yang cemen. “Demokrasi kita tidak boleh demokrasi cemen. Sedikit mengadu ke polisi kemudian main tangkap. Jadi dipersepsikan memecah bela bangsa,” ungkapnya. Mantan komisaris PT Pelindo I ini mengatakan, bangsa ini harus mencapai kematangan dalam berdemokrasi. “Demokrasi kita harus berani mengeksplore pendapat kita yang tidak ada maksud jeleknya. Kalau sekedar mengkritik lawan bicara itu just Ok,” ungkapnya. Dia berharap Polri tidak menjadi belenggu bagi kebebasan. “Jadi Polri jangan menjadi pihak yang justru membelenggu kebebasan. Apalagi kalau antara warga negara. kalau antara warga negara, ya biarkan mereka menyelesaikan sendiri,” pungkas Refly. (Fin.co.id).
Sumber: