Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Inovasi Bisnis Jangka Panjang

Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025,  Pacu Efisiensi dan Inovasi Bisnis Jangka Panjang

Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Inovasi Bisnis Jangka Panjang.--

Lalu lintas data (data payload) juga tumbuh stabil dengan peningkatan double digit sebesar 17,2% YoY menjadi 17.412.811 TB. Angka ini menegaskan peningkatan produktivitas pelanggan dan keberhasilan Telkomsel mewujudkan komitmennya dalam menjaga kualitas layanan.

BACA JUGA:PLN Icon Plus Dukung Workshop & Exhibition Smart Energy Community di Telkom University

BACA JUGA:Hari Listrik Nasional ke-80: Srikandi PLN Icon Plus Regional Jawa Barat Tebar Kepedulian via Aksi Donor Darah

Sementara itu, implementasi Fixed-Mobile Convergence (FMC) terus memberi sinyal positif, Telkomsel fokus dalam mempersiapkan peluang unlock value dengan optimalisasikan nilai dari infrastruktur yang dimiliki. Pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategi bundling dan cross-selling guna meningkatkan kemudahan bagi pelanggan untuk sekaligus menikmati layanan fixed broadband.

Sementara itu, di bisnis fixed broadband, peluang pertumbuhan masih sangat besar. Sehingga Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital. Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimis dapat menjaga profitabilitas.

Selanjutnya pada segmen Wholesale and Internasional Business, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp14,2 triliun atau tumbuh 5,7% YoY, didorong oleh kinerja positif dari bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional.

Sedangkan pada segmen Enterprise, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,9 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Meski menghadapi tantangan melemahnya permintaan solusi korporasi, Telkom tetap optimistis terhadap potensi pertumbuhan segmen ini melalui penguatan kapabilitas Connectivity+, Cybersecurity dan Artificial Intelligence (AI), serta membangun kemitraan strategis dengan mitra teknologi global.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Telkom untuk memperkuat posisi sebagai mitra utama dalam akselerasi digitalisasi di segmen pemerintahan dan korporasi, ekosistem untuk korporasi besar, serta perluasan layanan IndiBiz untuk menjangkau pasar UMKM melalui jaringan Telkom Regional di seluruh Indonesia. Dengan fondasi infrastruktur digital yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Telkom senantiasa berkomitmen menghadirkan solusi digital terbaik bagi pelanggan B2B di berbagai sektor industri.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan normal sebesar 0,9% YoY, ditopang oleh pendapatan sewa menara sebagai kontributor utama. Pertumbuhan pendapatan perusahaan juga didorong oleh pendapatan layanan serat optik yang meningkat sebesar 23,8% YoY, sejalan dengan strategi perusahaan memperluas bisnis Fiber-to-the-Tower guna memperkuat portfolio produk. EBITDA dan Laba Bersih juga tumbuh sebesar Rp5,8 triliun dan Rp1,5 triliun dengan margin EBITDA meningkat menjadi 83,8%. Pencapaian pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam disiplin pada pengelolaan biaya.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, Mitratel menambah 698 menara baru guna mempertahankan kepemimpinan di industri menara. Total kepemilikan menara kini mencapai 40.102 unit dengan tenancy ratio mengalami peningkatan menjadi 1,55x dari sebelumnya 1,51x. Selain itu, sekitar 59% menara Mitratel berada di luar Pulau Jawa, menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung rencana ekspansi jaringan operator seluler yang didorong oleh peningkatan kebutuhan layanan data di seluruh Indonesia.

Selaras dengan transformasi korporasi yang sedang dijalankan, Telkom semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan industri digital nasional. Pada bisnis Data Center dan Cloud, Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp1,4 triliun selama periode Kuartal III. Melalui anak usahanya NeutraDC, Telkom juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam menjawab meningkatnya permintaan terhadap infrastruktur data center dan layanan cloud di Indonesia. Utilization rate untuk kapasitas data center NeutraDC saat ini mencapai sekitar 89%. Sementara, untuk total utilization rate pada fasilitas data center secara keseluruhan, termasuk dengan neuCentrIX dan yang dikelola oleh Telin mencapai 77%.

Hingga saat ini, Telkom memiliki total kapasitas 44 MW + 2451 racks di 35 data center, yang tersebar sebanyak 30 fasilitas di wilayah Indonesia dan 5 fasilitas di 3 negara lainnya (Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste). Bisnis data center ini didukung dari berbagai segmen pelanggan strategis seperti penyedia layanan cloud Internasional, penyedia layanan AI, pemerintah, perbankan, dan perusahaan besar lainnya.

Sebagai bagian dari inovasi terhadap perkembangan AI, NeutraDC memiliki dua layanan baru yakni Neutra Connect dan Neutra Compute, sebagai bagian dari fokus strategis dalam membangun AI Fabric dan memperkuat posisi TelkomGroup sebagai pemain utama ekosistem data center berbasis AI. Pada saat yang bersamaan, NeutraDC tengah menyelesaikan pembangunan Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan menyiapkan ekspansi HDC Cikarang Campus 2 guna memastikan pertumbuhan kapasitas domestik yang berkelanjutan.

Ekspansi strategis ini dijalankan dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi. Dalam hal energi terbarukan, NeutraDC menekankan efisiensi energi melalui pemanfaatan sumber daya ramah lingkungan dan water-based cooling technology guna mendukung kebutuhan AI dan cloud computing yang tinggi di masa depan. 

Dengan inovasi dan penguatan infrastruktur digital, Telkom terus mempertegas perannya sebagai digital telco dan enabler ekosistem digital nasional yang berdaya saing global. Upaya ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan, tetapi juga memperkuat kedaulatan digital serta memperluas jangkauan bisnis data center di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Komitmen tersebut menjadi wujud nyata kontribusi Telkom dalam mendukung misi Asta Cita pemerintah untuk membangun ketahanan digital Indonesia dan mewujudkan kemandirian teknologi bangsa di era ekonomi digital.

Sumber:

Berita Terkait