Pasokan Air Baku ke Indramayu Terancam Dihentikan, Menhut SP3 PDAM Tirta Kamuning
--
Namun surat teguran itu tidak berpengaruh untuk suplai air baku ke wilayah Indramayu karena beda lingkungan mata air. Teguran itu untuk pemanfaatan lahan wilayah Cigorowong. Sementara untuk suplai air baku wilayah Indramayu mengambil dari mata air Talaga Remis, Talaga Nilem, Kaduela dan Cicereum.
Terkait belum terpenuhinya kebutuhan untuk Indramayu 405 liter perdetik, itu juga sudah tertuang di MoU, karena untuk tahun pertama 2025 dan 2026 memang pihak Perumda Tirta Kamuning hanya mampu maksimal 100 liter perdetik.
"Jadi tolong siapapun kalau komentar yang benar jangan merugikan pihak lain. Sesuai MoU faktanya begitu, kalau ngomong narasi yang benar, bukan tidak bisa memenuhi kebutuhan Indramayu, tapi melaksanakan sesuai perjanjian, baca MoU nya pak. Lagian pembayaran air baku itu dibayar sesusai yang dipakai, urusan merugi itu beda cerita tergantung internal manajemen,"sindir Atang seolah merujuk pernyataan Dirut Perumdam TDA, H. Nurpan yang dilansir beberapa media online.
Atang menegaskan, dengan adanya SP-3 dari Kementerian Kehutanan diyakini tidak ada pengaruh suplai air baku ke Indramayu, mengingat beda wilayah lahan mata air, walaupun diakunya ada dampak terkurangnya topangan penyimpanan air akibat mata air di Cigorowong tidak bisa dioperasikan.
Sementara itu, Dirut Perumdam TDA Indramayu, dalam wawancara dengan media menyatakan jika kebutuhan air baku dari Tirta Kamuning terganggu dan tak bisa terpenuhi, bisa jadi pihaknya akan mencari alternatif lain bekerjasama dengan pihak lain yang lebih mumpuni. Ia mencontohkan bisa bekerjasama dengan PDAM kabupaten Cirebon dengan mensupali air melalui jaringan IPA Arjawinangun maupun IPA Bungko.
Nurpan juga mengungkapkan bahwa pasokan air baku dari Kuningan melalui Perumdam Tirta Kemuning belum sesuai perjanjian.
Berdasarkan MoU, Perumdam TDA seharusnya menerima 405 liter per detik. Namun, kenyataannya hanya sekitar 94–96 liter per detik.
“Setiap bulan kami membakar Rp 2 miliar, tetapi volume air tidak sesuai ekspektasi. Perusahaan jadi merugi,” kata Nurpan.
Sumber: