Di sisi implementasi, Telkomsel menyiapkan sekitar 10 use case AI yang siap diakselerasi menjadi solusi bernilai bisnis, serta berbagai use case dari ITB yang difokuskan pada penelitian lanjutan guna memperkuat pipeline inovasi teknologi bersama.
Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman pembentukan AI Innovation Hub pada Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia 2025 yang digelar Agustus lalu di ITB dan disaksikan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Dukungan Pemerintah dan Akademisi
Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menyampaikan, “AI Innovation Hub ini kami harapkan menjadi pintu masuk bagi mahasiswa, peneliti, dan startup untuk belajar, menguji, dan mengembangkan solusi AI secara nyata. Negara ingin memastikan talenta Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi pencipta inovasi yang mampu bersaing di tingkat ASEAN.”
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menegaskan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem AI yang inklusif.
“Peresmian AI Innovation Hub menjadi wujud komitmen Telkomsel untuk tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga bertanggung jawab dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan kapabilitas ekosistem dan talenta digital nasional. Melalui kolaborasi erat bersama ITB, Garuda Spark Komdigi, dan berbagai pemangku kepentingan, kami ingin memastikan adopsi dan literasi AI dapat diakses lebih luas, sejalan dengan agenda transformasi digital nasional. Kami berharap seluruh inisiatif ini dapat terus memberikan kebermanfaatan, memperkuat kolaborasi lintas ekosistem, mendukung penciptaan talenta digital unggul, dan berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.”
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., mengatakan, ITB merasa terhormat dapat menjadi bagian dari inisiatif strategis ini yang mengintegrasikan kekuatan akademik dan industri dalam satu ekosistem inovasi.
“AI Innovation Hub akan berfungsi sebagai katalisator riset dan pengembangan teknologi AI yang aplikatif, menghubungkan para peneliti, pelaku industri, dan masyarakat luas untuk bersama-sama menciptakan solusi yang relevan, berdampak, dan berkelanjutan bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
BACA JUGA:BRI Serahkan Bantuan Program TJSL 'Yok Kita GAS' di Kota Bandung
BACA JUGA:Spin-off InfraNexia Disetujui, Tegaskan Langkah Penguatan Bisnis Infrastruktur TelkomGroup
Hadirkan SISCAMLING, Proteksi AI untuk Pelanggan
Bersamaan dengan peresmian AI Innovation Hub, Telkomsel juga meluncurkan Sistem Cegah Scam Keliling (SISCAMLING), layanan proteksi berbasis AI yang secara real-time mendeteksi, memblokir, dan memberikan peringatan terhadap panggilan serta SMS mencurigakan—tanpa biaya dan tanpa instalasi aplikasi tambahan.
SISCAMLING bekerja di tingkat jaringan dengan model AI adaptif karya anak bangsa, dilatih menggunakan telco big data dan analisis pola penipuan. Sistem ini dirancang dengan prinsip privacy-by-design dan mematuhi regulasi perlindungan data pelanggan. Pengguna juga dapat mengelola preferensi serta memantau aktivitas perlindungan melalui mini-app SISCAMLING di aplikasi MyTelkomsel.
“Dengan SISCAMLING, kami ingin menghadirkan rasa aman yang nyata agar pelanggan tetap produktif dan fokus pada aktivitas digitalnya,” tutup Nugroho.
SISCAMLING mulai aktif bertahap sejak 15 Desember 2025 untuk pelanggan SIMPATI dan Telkomsel Halo, dan ditargetkan menjangkau seluruh pelanggan pada awal 2026. (*)