RADAR JABAR - Panitia Pentahelix Percepatan Penanganan Banjir Dayeuhkolot melaksanakan kegiatan survei dan pemantauan ke sejumlah lokasi rawan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin 24 November 2025.
Monitoring dilakukan bersama tim UPTD Daerah Aliran Sungai (DAS) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung dan PRIMA Citeureup ke dua titik rawan banjir yakni wilayah Palasari dan Jalan Mengger, Kelurahan Pasawahan.
Ketua Panitia Pentahelix Percepatan Penanganan Banjir Dayeuhkolot, Tri Rahmanto mengatakan monitoring kali ini difokuskan untuk melihat langsung kondisi Sungai Cipalasari dan saluran drainase atau selokan di sepanjang Jalan Mengger dan Palasari.
Selain itu, kata ia, survei lapangan ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang kemudian akan menjadi dasar untuk merumuskan langkah-langkah Panitia Pentahelix Percepatan Penanganan Banjir Dayeuhkolot.
BACA JUGA:KAMMI Bandung Soroti Pasal Bermasalah dalam KUHAP Baru, Desak Revisi dan Penguatan Perlindungan HAM
BACA JUGA:Bupati Dadang Supriatna Ajak Pengusaha Selesaikan Banjir Dayeuhkolot yang Sudah Puluhan Tahun
"Dari hasil pemantauan yang kami lakukan, ternyata terjadi pendangkalan di Sungai Cipalasari maupun saluran drainase di kawasan industri Jalan akibat sedimentasi lumpur. Alhasil, jika turun hujan, air sering meluap ke jalan dan pemukiman warga," jelas Tri Rahmanto di sela-sela pemantauan lapangan.
Ia menyebut, luapan Sungai Cipalasari maupun saluran drainase akibat sedimentasi lumpur dan sampah seringkali menyebabkan sepanjang Jalan Dayeuhkolot-Moh Toha serta kawasan Jalan Industri Mengger tergenang hingga setinggi lutut orang dewasa.
Akibatnya, antrean kendaraan pun seringkali tak terhindarkan karena terjebak banjir di dua jalan tersebut, terutama ketika intensitas curah hujan tinggi.
"Dari hasil pemetaan dan diskusi dengan PUTR, solusinya harus segera ada normalisasi sungai maupun drainase dengan cara pengerukan. Kalau sudah dikeruk dan sedimentasinya berkurang, insya Allah air tidak akan meluap lagi ke jalan," ungkapnya.
BACA JUGA:ITB Gelar INNOVIBES Vol. 4, Perkuat Ekosistem Inovasi Pangan dan Kesehatan Nasional
BACA JUGA:RDS Group Gaungkan Inovasi Machine Learning untuk Perkuat Deteksi Fraud di Industri Asuransi Jiwa
Bahkan sehari sebelumnya, Tri Rahmanto dan PRIMA Citeureup sengaja turun ke beberapa titik rawan banjir ketika banjir sedang terjadi.
Tri juga melakukan pengukuran dan pemeriksaan volume sedimentasi untuk mengetahui dan menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) upaya normalisasi.
"Kami sengaja turun hampir setiap hari karena kami banyak sekali mendapatkan laporan dari masyarakat terdampak. Alhamdulillah masyarakat menyambut baik adanya Panitia Pentahelix ini," ujarnya.