Hasil penelusuran ke beberapa mahasiswa di kampus tersebut, bahwa kegiatan perkuliahan terakhir kelas, pukul 19.30 WIB.
Rekan korban inisial GS bahkan sempat mendengar keluhan dari korban, akibat beban kerjaan yang terlalu berat.
"Pimpinan sering marah keluh Ipit," papar GS.
Menurut rekan Ipit, saat ini pihak Universitas melalui Rektor dan pimpinan yayasan widyatama, mencoba untuk mengalihkan bahwa kematian itu sebagai kecelakaan kerja agar mendapat asuransi BPJS. Sementara waktu kejadian sekitar pukul 20.00 WIB sudah bukan termasuk jam kerja.
Hingga Rabu 29 Oktober 2025, 24 jam setelah kejadian adanya staf pegawai yang loncat dari lantai enam gedung kampus, belum ada pernyataan dari pihak Universitas. Bahkan satpam di komplek Kampus Universitas Widyatama yang saat ini dipegang tenaga pengamanan pihak ketiga (konsorsium) enggan berkomentar saat ditanya kejadian tersebut.
Warga sekitar komplek Kampus Universitas Widyatama saat dikonfirmasi melalui Ketua RT 3 RW 2 Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul, Akum menjelaskan bahwa dirinya mendengar adanya kejadian staf pegawai kampus Universitas Widyatama jatuh dari lantai enam.
"Saya mendengar kemarin malam pas saya pulang kerja, saya mendengar nya korban itu bukan mahasiswa tapi staf pegawai. Dan sampai hari ini ga ada tembusan dari pihak Kampus maupun Bhabinkamtibmas Polsek atas kejadian tersebut ke pengurus RT disini, " jelas Akum, ditemui di kediamannya, Rabu 29 Oktober 2025 malam.