Disdik Jabar Gandeng Psikiater Tangkal Cognitive Warfare di Kalangan Pelajar

Rabu 08-10-2025,13:23 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

RADAR JABAR - Psikiater dan Dokter Spesialis Kejiwaan, Teddy Hidayat, menyampaikan bahwa program pendidikan karakter Gapura Panca Waluya sejalan dengan prinsip-prinsip psikiatri modern dalam upaya mencegah terjadinya cognitive warfare pada peserta didik. 

"Semua kearifan lokal kita itu hebat. Pendidikan Panca Waluya jika dipadukan dengan psikiatri modern sangat relevan untuk menangkal cognitive warfare, perang yang menyerang otak, pikiran, dan perasaan siswa," tuturnya pada gelar wicara peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di SMAN 8 Bandung, Rabu (1/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa para siswa masih memiliki kelemahan dalam kemampuan otak mereka untuk menyaring derasnya arus informasi di media sosial.  "Karena usia remaja, otaknya belum mature untuk merespons berbagai macam informasi," ungkapnya.

 

BACA JUGA:Kadisdik Jabar Tegaskan Program Makan Bergizi Gratis Harus Dimitigasi dari Hulu ke Hilir

BACA JUGA:Kadisdik Purwanto Tegaskan Lewat PAPS, Gubernur Jabar Pastikan Pendidikan Layak bagi Semua Anak

 

Oleh karena itu, screening kejiwaan penting untuk mengidentifikasi permasalahan mental yang dialami siswa saat ini. "Kemudian, nanti kita mapping masalahnya. Lalu, dipastikan diagnosisnya melalui kerja sama dengan puskesmas terdekat dan rumah sakit," katanya.

Sebanyak 1.300 siswa SMAN 8 Bandung turut berpartisipasi dalam kegiatan skrining kejiwaan tersebut. Teddy menjelaskan bahwa proses pengumpulan data siswa berlangsung singkat, hanya sekitar 20 menit. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerja sama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat Jawa Barat, seperti Disdik Jabar, Dinkes Jabar, dan Biro Kesra Jabar.

"Screening ini dilakukan supaya kita bisa mengenal diri sendiri. Kenali dirimu maka kamu akan mengenal Tuhanmu. SMAN 8 Bandung menjadi piloting dan kalau hasilnya bagus, kenapa tidak kita laksanakan lebih luas se-Jabar?" tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. “Menjaga kesehatan mental berbasis kearifan lokal merupakan ikhtiar bersama untuk meningkatkan kesadaran kesehatan jiwa pelajar,” ujarnya dalam sambutan virtual.

Ia menambahkan bahwa skrining kejiwaan ini menjadi langkah konkret dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan inklusif bagi seluruh peserta didik.

Kategori :