Atas Jasa dan Dukungannya, Bupati Bandung Diganjar Penghargaan oleh PWRI

Minggu 05-10-2025,17:10 WIB
Reporter : Yusup
Editor : Cucun siti Maryam

RADAR JABAR - Bupati Bandung Dadang Supriatna, dianugerahi piagam penghargaan dan tanda kehormatan Wredatama Nugraha Utama dari Pengurus Besar Perantauan Wredatama Republik Indonesia (PB PWRI).

Penghargaan ini diserahkan langsung Ketua Umum PWRI Prapto Hadi dalam kesempatan Dirgahayu PWRI HUT ke-63 Tahun 2025 di Jakarta, Minggu 5 Oktober 2025.

Dirgahayu PWRI ini dengan semangat merah putih tingkatkan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kesejahteraan lansia menuju Indonesia Emas 2045.

Piagam penghargaan ini dianugerahkan kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna selaku Pembina PWRI Kabupaten Bandung karena telah memberikan jasa-jasa yang sangat besar dan dukungannya untuk pembinaan.

BACA JUGA:Summarecon Expo Hadir di Summarecon Mall Bandung, Hadirkan Ragam Atraksi Hiburan

BACA JUGA:Cegah Kasus Keracunan, Bupati Bandung Minta Camat hingga RT Kawal Pengelolaan Program MBG

Selain itu kemajuan, pengembangan, peningkatan motivasi perjuangan/pengabdian di lingkungan PWRI serta masyarakat pada umumnya.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PWRI Prapto Hadi mengatakan tercatat 3.520.000 pensiunan yang tergabung dengan PWRI, belum lagi pensiunan BUMN, BUMD, dan pejabat negara.

Berdasarkan hasil pengamatan, ia menjelaskan tantangan bagi lansia yaitu kondis fisik semakin rentan, situasi alam akibat pemanasan global, perubahan musim yang kurang menentu, polusi lingkungan sosial akan berpengaruh pada cara berpikir dan pola hidup, dinamika global semakin komplek dan semakin kurang kondusif akan menimbulkan permasalahan yang makin berat.

"Baru tujuh persen di antara para pensiunan merasa sudah bisa menikmati hidup. Sisanya merasa tidak siap dan tidak memahami kehidupan sebagai pensiunan. Ini tugas kita bersama," kata Prapto Hadi.

BACA JUGA:Permintaan Bupati Bandung Kepada ASN: Jaga Soliditas dan Profesionalitas

BACA JUGA:Menteri LH Bersihkan Sampah Sungai di Hulu DAS Ciliwung: Bahagia Sekali

ia menjelaskan, para pensiunan tidak paham apa yang akan dikerjakan. Tantangan lainnya masih punya tanggungan anggota keluarga, belum memiliki rumah tinggal/masih di rumah kontrakan. Hal itu menjadi tugas bersama.

"80 persen pensiunnya 'disekolahkan'. Terikat pada pinjol dan judol. Ini juga harus menjadi perhatian kita bersama," ujarnya.

Lebih lanjut Prapto Hadi mengatakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan PWRI, pertama pendataan ulang anggota, KTA dasar, penyusunan proja dan rencana giat.

Kategori :