"Simbol tersebut merupakan bentuk kritik keras terhadap keadilan yang dianggap membusuk karena tidak dijalankan secara transparan", tegasnya.
Forjabar pun memberi peringatan keras. Jika KPK tidak segera memanggil kembali Patris Yusrian Jaya dan membuka ke publik hasil pemeriksaannya, maka citra KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi bisa semakin runtuh.
“Kami tidak ingin KPK jadi macan ompong. KPK harus buktikan dirinya masih berani dan independen. Transparansi adalah kunci, jangan biarkan publik terus bertanya tanpa jawaban,” pungkas Usman.