Usai Atap Bangunan Runtuh, Guru SMKN 1 Cileungsi Ungkap Metode KBM yang Buat Siswa Nyaman

Senin 15-09-2025,11:46 WIB
Reporter : Regi
Editor : Muhammad Fajar Rivaldi

RADAR JABAR DISWAY (BOGOR) - Guru SMK Negeri 1 Cileungsi, Muhamad Afif Fazri pilih metode Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di halaman sekolah agar siswa nyaman.

 

Afif menyebut pascaruntuhnya atap di salah satu gedung sekolah, para guru memiliki tantangan tersendiri agar para pelajar nyaman dalam menerima pembelajaran.

 

"Kalau ngajar di tenda itu mungkin yang pertama, tantangan, ini kan tantangan guru, tantangan siswa juga," kata Afif saat ditemui, pada Senin (15/9/2025).

 

Kata dia, KBM di tenda dengan di kelas tidak jauh berbeda. Para siswa dinilai perlu melakukan KBM di halaman sekolah agar tidak bosan.

 

BACA JUGA:Siswa SMK Negeri 1 Cileungsi Sebut Belajar di Tenda Gerah, Lebih Pilih KBM di Halaman Sekolah

 

Selain itu, perbedaan juga berada pada fasilitas salah satunya yakni kipas yang tidak terlalu banyak di dalam tenda. Hal itu menyebabkan siswa merasa cepat lelah karena panas.

 

Maka, kata Afif, dirinya mengambil solusi untuk melakukan KBM di halaman sekolah dengan membentuk grup belajar bagi para siswa.

 

"Di tenda kan kipasnya gak terlalu banyak, terus kadang siswa cepat merasa lelah karena panas, keringetan, mencairkan suasana di luar, di bagi per grup, di luar tidak langsung 'silakan keluar' apa gimana gitu," ucapnya.

 

Ia menutur, sebelum adanya kejadian atap bangunan rubuh, para pelajar SMK Negeri 1 Cileungsi kerap kali melakukan KBM di luar ruangan. Menurutnya, para siswa sudah beradaptasi sebelumnya.

 

BACA JUGA:Usai Ambruk Atap Sekolah, Pelajar SMK Negeri 1 Cileungsi Lebih Pilih Belajar di Halaman Sekolah

 

"Sebenarnya sebelum ada musibah juga sering di luar, jadi ketika ada musibah seperti ini, terus kita harus ditenda, jadi dengan adaptasi siswa pindah atau per grup di luar ya udah biasa, sudah tidak terlalu kaget," pungkasnya.

 

Diketahui, atap salah satu gedung SMK Negeri 1 Cileungsi mengalami ambruk pada Rabu (10/9/2025) lalu dan mengakibatkan 31 jiwa luka-luka.

 

Pantauan di lapangan, Senin (15/9), terdapat tiga tenda berwarna putih bertuliskan Kemendikdasmen. Lalu dua tenda pada area lapangan dan satu lainnya berjarak tak jauh dari salah satu gedung yang rubuh.

 

Kedua tenda yang berada di area lapangan tampak tidak terisi oleh para pelajar, hanya ada meja dan kursi, papan tulis, tas milik siswa, hingga botol minum.

 

Adapun satu tenda lainnya, para pelajar sedang melaksakan KBM dengan duduk rapih serta memperhatikan guru dengan seksama.

Kategori :