Prof Dadan menjelaskan melalui program MBG ini, Presiden Prabowo ingin terjadi pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Di Kabupaten Bandung saja, kata dia, program MBG akan mampu menghadirkan perputaran uang sekitar Rp 5 triliun per tahun.
"Satu SPPG akan menerima uang Rp 10 miliar setiap tahun dan 85 persen diperuntukkan untuk bahan baku. Bahan bakunya beli dari petani dan masyarakat setempat. Pasokan bahan baku untuk dapur MBG ini harus dikoordinir oleh Koperasi Merah Putih," kata Kepala BGN.
Ia mencontohkan setiap dapur MBG membutuhkan 5 ton beras setiap bulan. Belum komoditi atau bahan baku lainnya seperti telur, daging ayam, ikan, pisang hingga bumbu.
"Artinya ini peluang ekonomi untuk masyarakat. Masyarakat harus digerakkan untuk menangkap peluang ini. Sayang kalau Rp 5 triliun malah dibelanjakan bahan baku dari daerah lain," jelas Kepala BGN.
Namun ia berharap potensi ekonomi yang mencapai Rp 5 triliun per tahun ini harus diorkestrasi oleh pemerintah daerah melalui Koperasi Merah Putih yang ada di desa masing-masing agar secara signifikan dapat menggerakkan perekonomian daerah.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku sangat berterima kasih kepada Kepala BGN yang sangat responsif dalam membantu percepatan pembentukan dapur MBG di Kabupaten Bandung.
"Saya sangat berterima kasih karena Kepala BGN Prof Dadan ininsesibuk apapun selalu diangkat kalo saya telepon. Mohon maaf saya hanya ingin menyukseskan program Pak Presiden," jelas Bupati Bandung.
BACA JUGA:DPP KNPI Minta Menpora Baru Harus Satukan Pemuda, Jangan Hanya Fokus ke Olahraga
BACA JUGA:Kang DS Tinjau Lokasi Jawab Keluhan Warga dan Berikan Solusi
Bupati yang akrab disapa Kang DS itu mengaku sangat siap dan bersemangat untuk menyukseskan program strategis Presiden Prabowo yakni program MBG di Kabupaten Bandung.
"Selain mendorong percepatan dapur SPPG, kami di Kabupaten Bandung juga membentuk pendamping Koperasi Merah Putih agar Koperasi Merah Putih ini dapat berjalan lancar dan sukses," ujar Kang DS.
Dari 361 dapur MBG yang direncanakan berdiri di Kabupaten Bandung, Kang DS menyebut sudah 90 dapur SPPG yang telah beroperasi. Sisanya, Kang DS manargetkan akan beroperasi pada awal Desember 2025.
"Mari kita sukseskan program Pak Presiden ini. Semoga program ini terus berkelanjutan karena ini sangat bagus untuk menggerakkan perekonomian daerah dan manfaatnya untuk menyiapkan generasi emas dan pemimpin masa depan," tegas Kang DS. (**)