CIMAHI – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bakal mengikuti semua kebijakan dan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Termasuk kebijakan diperbolehkannya kembali pemerintah daerah (Pemda) untuk menggelar rapat di hotel atau restoran.
”Pastinya kita akan mengikuti pemerintah pusat soal kebijakan rapat di hotel dan restoran,” ungkap Wali Kota Cimahi, Ngatiyana kepada wartawan, Jumat 13 Juni 2025.
Menurutnya, sebagai kepala daerah dan warga yang baik, turut dan taat kepada intruksi pemerintah pusat adalah suatu hal yang wajib. ”Kita hasrus disiplin, kalau aturannya boleh kita lakukan. Intinya kita akan patuh,” ucapnya.
Kendati demikian, Ngatiyana mengaku, Pemkot Cimahi bakal tetap menyesuaikan dengan kondisi. Sehingga akan mempertimbangkan mana rapat yang layak dilakukan di hotel atau restoran dan mana rapat yang cukup dilakukan di lingkungan Pemkot.
BACA JUGA:MoU Baru Pemkab Bandung dan Kota Cimahi: Sinergi Atasi Banjir, Sampah, hingga Perbatasan
BACA JUGA:BULOG Bandung dan Kodim Cimahi Perkuat Kolaborasi untuk Ketahanan Pangan Daerah
”Sekali-kali rapat di hotel di luar boleh, tapi kita lihat bobot dari rapatnya, apa yang kita bicarakan, kalau cukup, ya di tekno park ya di tekno park, kecuali ada tamu dari luar kita hargailah, baru di hotel,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melonggarkan aturan dengan mengeluarkan kebijakan bahwa pemerintah daerah bisa menggelar kegiatan dan rapat di hotel atau restoran.
”Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Saya jamin karena saya sudah bicara langsung (dengan Presiden Prabowo),” kata Tito.
Tito mengaku, salah satu pertimbangan kebijakan yang dikeluarkan adalah karena pemerintah memikirkan nasib hotel dan restoran yang hidup dari agenda meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE). Apalagi, peluang usaha masyarakat dari perhotelan dan restoran sangat menentukan perputaran ekonomi karena memiliki karyawan yang tidak sedikit.
”Hotel dan restoran juga bagian dari rantai pasok makanan serta minuman,” ucapnya.
”Kurangi boleh, tapi jangan sama sekali tidak ada, tetap laksanakan kegiatan di hotel dan restoran.
Target betul hotel dan restoran yang kira-kira agak kolaps, buatlah kegiatan di sana supaya mereka bisa hidup,” sambungnya. (ziz)
Reporter: Nur Aziz