Warga kemudian meminta bantuan kepada pihak-pihak terkait atas permasalahan yang terjadi.
BACA JUGA:Ilegal! Jembatan Apung Cijeruk Dibongkar Pemkab Bandung: Pembangunan Permanen Dimulai Juli 2025
"Persoalan ini setiap harinya terus ada. Bahkan kami juga pernah meminta kepada pihak pabrik untuk menghentikan pembangunan pabrik tersebut," jelasnya.
Keluhan juga datang dari Wawang, warga lainnya. Ia mengaku pernah didatangi oleh orang Jakarta bersama Didin.
Rumahnya, kata ia, pernah ditawar seharga Rp650 juta. Namun hingga kini belum ada kepastian.
"Saya hanya minta kepastian, apakah itu benar atau hanya permainan saja. Saya sebagai perempuan tidak mau dipermainkan," tuturnya.
"Saya gak mau adanya pembangunan ini, jadi terganggu seumur hidup. Saya tegaskan tidak mau terganggu dengan adanya pembangunan pabrik ini," tambahnya.
BACA JUGA:Pemerintah Kota Bandung Tingkatkan Program Padat Karya untuk Atasi Dampak PHK