RADAR JABAR - Kondisi Pasar Parakanmuncang yang berlokasi di wilayah Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang sangat memprihatinkan.
Pasalnya, pasar tradisional tersebut bukan hanya kumuh banguna fisik saja, tapi sistem pengelolaan pun diduga merugikan pedagang hingga melanggar aturan. Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, di Pasar ini diduga terjadi praktik pungutan liar dalam sistem pengelolaan pasar. Pasalnya, sejumlah pedagang dimintai uang dengan dalih untuk kepentingan keamanan dan kebersihan. Meski sudah ditarik uang yang diduga tak sesuai aturan iuran, kondisi Pasar Parakanmuncang tetap dihiasi sampah, jalan yang becek dan aroma tak sedap. Lebih parahnya, dugaan lain pun turut mencuat yakni adanya praktik jual-beli lapak. Kondisi tersebut kian membuat Pasar Parakanmuncang memprihatinkan, sebab tak hanya kumuh tapi semrawut. Kepala Departemen Produktivitas Daerah dari Perkumpulan Inisiatif, Nandang Suherman mengatakan, terkait dugaan jual-beli lapak, menurutnya penting bagi pemerintah untuk melakukan penertiban aset yang disewakan kepada para pedagang. "Aset daerah ini harus clear, jangan sampai ada transaksi properti. Mereka itu penyewa, bukan pemilik. Kecuali hak milik, baru sah diperjualbelikan," kata Nandang dalam rangka saat diwawancarai belum lama ini. Diketahui, Pasar Parakanmuncang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang. Adapun dugaan jual-beli lapak tersebut, terlihat dari jumlah yang membengkak. Menurut data yang diterima, jumlah kios di Pasar Parakanmuncang ada 234 unit dan 150 lapak. Apabila ditotalkan maka sebanyak 384 pedagang yang tercatat aktif. Akan tetapi terdapat perbedaan data, yang merujuk terhadap adanya dugaan praktik jual-beli aset Pemkab Sumedang. Merujuk pada data yang dipegang Ikatan Warga Pasar (Ikwapa) Parakanmuncang, tercatat ada 400 pedagang aktif. Artinya, terdapat selisih 16 lapak yang diduga ilegal, alias melebihi jumlah yang seharusnya. Nandang memaparkan, kemungkinan dugaan adanya pembiaran atau bahkan keterlibatan dari unsur pengelola pasar, termasuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Ikwapa Parakanmuncang. "Jangan-jangan UPTD tidak tahu atau malah tahu tapi diam. Ikwapa juga harus ditelusuri, jangan sampai ada peran mereka dalam praktik ilegal ini," sebutnya. Nandang menilai, dugaan jual-beli lapak tak bisa dianggap sepele. Menurutnya hal itu sudah masuk ranah pidana, karena berpotensi mengarah pada penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan kebijakan. "Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi sudah menyentuh abuse of power. Semua pihak harus turun tangan. Polisi harus mengusut unsur pidananya, dan Pemkab perlu bertindak tegas," bebernya. Nandang menyampaikan, mengenai sistem pengelolaan pasar, sudah menjadi tanggung jawab kepala dinas sebagai pimpinan teknis. Adapun dalam dugaan jual-beli lapak di Pasar Parakanmuncang yang merupakan aset pemerinta ini, tanggung jawabnya berarti ada di pundak Kadis Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumedang, Agus Kori Hidayat. Selain meminta agar pihak kepolisian turun tangan, Nandang juga meminta Bupati Sumedang, Dony Ahmad Mudir untuk tegas alias tak segan meminta pertanggungjawaban atas kekacauan ini, termasuk evaluasi terhadap aparatur UPTD Pasar. "Kalau memang ada pelanggaran, perlu ada tindakan tegas. Cabut oknum yang terlibat, benahi sistemnya. Jangan sampai aset publik jadi ajang bancakan," pungkasnya.*** (ysp)Selain Kumuh dan Semrawut, di Pasar Parakanmuncang Sumedang Diduga Ada Jual-Beli Aset Pemkab
Kamis 24-04-2025,19:03 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani
Kategori :
Terkait
Senin 28-04-2025,14:59 WIB
Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah Buka Pendaftaran Santri Baru Gelombang 3
Kamis 24-04-2025,19:03 WIB
Selain Kumuh dan Semrawut, di Pasar Parakanmuncang Sumedang Diduga Ada Jual-Beli Aset Pemkab
Senin 17-03-2025,04:43 WIB
Tiga Pekerja PT Adira Semesta Industri Tewas Tenggelam di Sumur Limbah, Tim SAR Bandung Evakuasi Korban
Minggu 16-03-2025,16:45 WIB
DPRD Soroti Lambatnya Pemkab Dalam Mitigasi Bencana di Sumedang
Senin 20-01-2025,10:08 WIB
Kunjungan Kerja ke Sumedang, Prabowo Resmikan 26 Pembangkit Listrik Baru di 18 Provinsi
Terpopuler
Jumat 18-07-2025,21:53 WIB
Sampaikan Duka Peristiwa di Garut, KDM Akui Tidak Tahu Ada Syukuran dan Undang Warga Makan Bersama
Jumat 18-07-2025,15:09 WIB
Pemerintah Desa Gunung Putri Minta Segera Revitalisasi Setu
Jumat 18-07-2025,15:40 WIB
Polisi Tangkap Begal yang Duel dengan Ojol di Dramaga Bogor
Jumat 18-07-2025,16:22 WIB
Pengusiran Wartawan dari Gedung Pemda, PWI Ciayumajakuning Kecam Keras Langkah Pemkab Indramayu
Jumat 18-07-2025,06:48 WIB
Mendagri Lantik Pengurus APKASI, Kang DS: Kami Siap Dukung Visi Indonesia Emas 2045
Terkini
Jumat 18-07-2025,22:11 WIB
Tiga Pelaku Pengeroyok Pemuda Hingga Tewas di Baleendah Diringkus, Polisi: Motifnya Cemburu
Jumat 18-07-2025,21:53 WIB
Sampaikan Duka Peristiwa di Garut, KDM Akui Tidak Tahu Ada Syukuran dan Undang Warga Makan Bersama
Jumat 18-07-2025,19:24 WIB
Perayaan Pernikahan Wabup Garut dan Putra KDM Berujung Maut, Tiga Orang Meninggal Dunia
Jumat 18-07-2025,18:12 WIB
Daftar Nama 3 Korban Meninggal Dunia Saat Pesta Pernikahan Anak KDM, Ini Keterangan Saksi
Jumat 18-07-2025,16:46 WIB