Camat Pangalengan Sebut Aksi Protes Petani di Perkebunan Teh Dipicu Alih Fungsi Lahan

Selasa 22-04-2025,19:09 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Video ratusan para petani menggeruduk lahan perkebunan teh di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, viral di media sosial (medsos).

Aksi protes yang dilakukan petani tersebut lantaran lahan teh yang sering digarap kini berubah menjadi lahan perkebunan sayuran.

Terkait aksi para petani, dibenarkan oleh Plt Camat Pangalengan, Vena Andriawan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 22 April 2025.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan koordinasi dengan PTPN, lahan teh diprotes oleh para petani diduga dialihfungsikan secara bertahap oleh oknum warga.

PTPN, lanjutnya, mengelola 6.000 hektar di wilayah Pangalengan, namun 100 hektar dikerjasamakan untuk wisata, termasuk yang saat ini diprotes oleh para petani.

"Jadi dari 6.000 hektar yang dikelola PTPN di Pangalengan itu, 100 hektarnya memang dikerjasamakan untuk area wisata, berarti legal ya. Nah, yang 90 hektarnya itu yang ilegal diserobot warga," bebernya.

BACA JUGA:Akses Jalan Raya Pangalengan Bandung Tertimbun Longsor, Arus Lantas Lumpuh Total

BACA JUGA:Petugas Gabungan Evakuasi Longsor yang Menutup Jalan Raya Pangalengan Bandung

Vena menyebut, jika pihak PTPN mengaku kerap kecolongan saat menjaga area lahan yang ada di wilayah Pangalengan akibat keterbatasan personil.

Ditambah, kata ia, akibat lahan yang luar biasa luas sehingga tidak bisa dipantau secara terus menerus mengakibatkan terjadinya kucing-kucingan. 

"Karena misalnya dijaga yang sektor A, sektor B dijarah gitu ya, dan itu seperti kucing-kucingan lah judulnya mah. Terus ya memang posisinya juga ya kita memaklumi ya memang ya luas lahan yang luar biasa," imbuhnya.

Vena menambahkan, aksi penjarahan ini juga kerap dilakukan malam hari sehingga warga yang hendak memetik teh pada pagi harinya terkejut melihat kondisi lahan yang gundul bahkan rusak dan dijadikan lahan perkebunan sayuran.

"Ketika subuh tiba-tiba sudah hancur saja. Ketika dibenerin lagi, ada lagi ada yang rusak di area lain," jelasnya.

Vena menuturkan, sebetulnya Forkopimcam dan PTPN sedang berupaya melakukan penanaman kembali di area yang gundul.

Namun saat melakukan penanaman, sambungnya, tiba-tiba sekitar 400 petani teh datang dan meluapkan amarahnya ke area yang telah menjadi perkebunan sayur sehingga viral seperti yang ada di medsos.

Kategori :