Kemudian pemain berjuluk ‘Genius’ itu menyatakan keinginannya untuk bermain sepakbola selamanya dengan Reo, yang sudah cukup membuatnya bahagia. Nahas, mimpin terlalu kecil dan kekanak-kanakan sehingga tidak cukup untuk bertahan di Blue Lock.
Namun ada kalimat yang terus mengganggunya: “mungkinkah hasilnya akan berbeda jika dia tidak mengandalkan Reo dalam laga kontra Bastard Munchen?” Sayangnya, ketakukan terbesarnya berupa tidak bisa bersama Reo lebih besar dari mimpinya untuk menjadi No.1 di dunia.
Seishiro Nagi pun dengan kesadaran itu meminta maaf kepada pengidola Cristiano Ronaldo tersebut lantaran gagal menemukan mimpi baru. Ia memilih memberikan umpan kepadanya alih-alih menembak langsung.
BACA JUGA:7 Tim Terbaik dan Terkuat di Blue Lock, Simak Ada Apa Saja
BACA JUGA:Nagi Seishiro, Sang Jenius Sepak Bola yang Bangkit di 'Blue Lock the Movie - Episode Nagi'
Sontak Reo Mikage langsung meminta Nagi untuk berhenti meminta maaf karena dia benar-benar tidak membuat kesalahan. Kendati tidak pernah mencintai sepakbola sepenuhnya, Nagi terus mengejar mimpinya.
Tak lama berselang gantian Reo meminta maaf kepada sahabatnya itu sebba sudah mem-push-nya dan menyemangatinya untuk berusaha keras. Setidaknya setelah ini, Nagi tidak harus lagi berusaha keras.
Blue Lock spoiler chapter 300 berlanjut dengan Nagi mengatakan Reo meskipun agresif, egois, dan sedikti pengecut, ia menemukan banyak aspek baru dalam dirinya selama kebersamaan mereka. Nagi menjadi bersemangat, menemukan sisi-sisi yang tidak keren, menyadari betapa kejam dia, dan belajar bahwa menang terasa menakjubkan.