SUKABUMI EKSPRES - Pasukan Israel melancarkan operasi darat di Jalur Gaza utara dan selatan pada Kamis (20/3) di tengah serangan terbaru terhadap wilayah Palestina tersebut.
Menurut klaim Israel, tentara mereka bersama pasukan keamanan Shin Bet telah menyerang infrastruktur Hamas di Beit Lahia sebelum melancarkan serangan darat.
Militer Israel menyatakan bahwa dalam beberapa jam terakhir, pasukannya telah memulai operasi di lingkungan Shaboura, Rafah, dan menghancurkan sejumlah target infrastruktur. Namun, mereka tidak mengungkapkan tujuan spesifik serangan di Rafah.
"Tentara telah memperluas kegiatan militer di Jalur Gaza selatan, sambil melanjutkan operasi di bagian utara dan tengah Jalur tersebut," tambah pernyataan dari militer Israel.
BACA JUGA:Kanada Pertimbangkan Alternatif F-35 di Tengah Ketegangan dengan AS
BACA JUGA:Zelenskyy Bahas Perdamaian dan Kerja Sama Ekonomi dengan Putra Mahkota Arab Saudi
Sehari sebelumnya, tentara Israel mengumumkan dimulainya operasi darat yang disebut "tepat sasaran" di Gaza tengah dan selatan dengan tujuan memperluas zona penyangga di wilayah tersebut.
Pada Kamis, pasukan Israel mulai melarang warga Palestina menggunakan Jalan Salah al-Din, yang sebelumnya ditetapkan sebagai jalur aman untuk pergerakan antara Gaza utara dan selatan.
Sejak Selasa, serangan udara mendadak Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 700 warga Palestina tewas dan lebih dari 900 lainnya terluka, meskipun sebelumnya terdapat kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah berlaku sejak Januari.
Sejak Oktober 2023, hampir 50.000 warga Palestina—sebagian besar wanita dan anak-anak—meninggal dunia, sementara lebih dari 112.000 lainnya mengalami luka akibat serangan militer Israel di Gaza.*