BACA JUGA:Kesepakatan Kerja Sama antara Pedagang Kaki Lima dan Sekolah SDN 2 Cipanas
Untuk mendukung program ini, Bu Tuti bekerja sama dengan biro psikotest guna memahami tingkat kecerdasan dan kebutuhan khusus anak-anak. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka memerlukan perhatian lebih dalam belajar karena belum memiliki kemandirian dan pemahaman yang cukup tentang tugas serta tanggung jawab.
Program literasi ini dilakukan secara bertahap:
Mengadakan psikotest untuk mengetahui tingkat kecerdasan anak.
Mengelompokkan anak berdasarkan kemampuan membaca dan menulis.
Melatih anak membaca secara bertahap mulai dari huruf.
Memberikan tugas harian berupa "One Day One Sheet Book" untuk latihan membaca di rumah selama liburan.
Selain pendekatan akademik, program ini juga mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan:
Setiap hari, anak-anak diberikan kisah inspiratif tentang Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat sebagai teladan.
Anak-anak diajarkan untuk berinfaq dari uang jajan mereka agar lebih ikhlas dalam berbagi.
Setiap sesi membaca disertai doa khusus untuk memotivasi anak-anak dalam menuntut ilmu.
Anak-anak diminta menulis kegiatan Ramadhan mereka di rumah.
Di akhir program, mereka diminta membuat refleksi tertulis tentang pengalaman selama Ramadhan.
Setelah hampir tiga minggu program berjalan, hasilnya sangat memuaskan. Sebanyak 11 siswa yang sebelumnya mengalami kesulitan membaca akhirnya mampu menyelesaikan buku "Bacalah 1". Keberhasilan ini, menurut Bu Tuti, berkat pendekatan yang sabar, telaten, dan rutin.
Namun, keberhasilan ini perlu ditindaklanjuti agar anak-anak tidak melupakan kemampuan yang telah mereka capai selama liburan sekolah. Oleh karena itu, program "One Day One Sheet Book" dilanjutkan selama libur Idul Fitri. Dengan dukungan orang tua, anak-anak diharapkan tetap membaca satu halaman setiap hari agar tetap terbiasa ketika kembali ke sekolah.