Pihak Bareskrim Polri Periksa Pengawas SPBU Sunat Takaran BBM di Jalan Alternatif Sentul

Rabu 19-03-2025,13:38 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

Ia melanjutkan, volume BBM yang keluar dari dispenser akan memiliki kekurangan takaran sebanyak 605 mL hingga 840 mL tiap 20 Liter. Pemasangan alat tambahan berupa komponen alat elektronik itu terbukti mengurangi takaran BBM pada konsumen.

"Masyarakat pengguna BBM pada pompa pada bbm tersebut menyebabkan tidak terdeteksinya oleh petugas mitrologi, kalau ketika melakukan kegiatan tera ulang karena alatnya adanya di dalam dan kabel saja," kata dia.

"Alat tambahan secara ilegal yang terpasang pada dispenser bbm secara melanggar hukum, SPBU ini telah menyebabkan kerugian bagi masyarakat," sambungnya.

Selaras dengan pihak Bareskrim Polri, Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, SPBU itu melakukan kecurangan dengan menggunakan perangkat teknologi yang dikendalikan lewat sistem jarak jauh.

Nantinya, lanjut dia, tindak kecurangan itu bisa dilakukan melalui gawai yang terdapat aplikasi khusus untuk mengaktifkan alat kecurangan tersebut.

"Jadi nanti ada aplikasi yang ada di hp itu bisa difungsikan kapan takaran ini akan berkurang dan kapan tidak berfungsi," lanjutnya.

Perangkat elektronik itu akan berkurang sebanyak empat persen atau setiap pengendara yang mengisi 20 liter BBM akan berkurang sekitar 750 ml. 

Maka dari itu, kata Budi, masyarakat mengalami kerugian sebesar Rp 3,4 Miliar dalam waktu satu tahun di SPBU Jalan Alternatif Sentul.

"Sehingga konsumen atau masyarakat dirugikan kira-kira dalam setahun 3,4 miliar," katanya.

"SPBU kita sita, tidak bisa operasional lagi dan sekarang nanti akan didalami lebih lanjut oleh Polri," lanjutnya.

Kategori :