RADAR JABAR - Pergerakan tanah terjadi di 'halaman rumah' Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto, tepatnya di Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang.
Salah satu warga yang terdampak, M Sanusi (52) membagikan cerita saat peristiwa itu terjadi. Pergerakan tanah itu, kata dia, terjadi sejak Sabtu (1/3/2025) hingga saat ini.
Ia mengatakan, saat itu sedang melakukan salat terawih di rumah. Saat itu hujan mengguyur sejak pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.
"Lagi di rumah lagi taraweh, tiba-tiba pas pagi ketawan retak-retak disini. Terus yang paling parahnya lagi pas awal, hujannya dari jam 6 sampe jam 6 lagi pagi, 12 jam," kata Sanusi, pada Selasa (4/3/2025).
BACA JUGA:Pemkab Bogor Targetkan Jembatan Bailey Rampung 3 Minggu
BACA JUGA:Pemkot Bogor: Longsor di Jalan Batutulis, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Pada Senin malam sekitar pukul 19.00 WIB, ia mengaku panik saat pegeseran tanah terjadi, rumahnya retak dan dapur amblas akibat peristiwa tersebut.
"Ini retak-retak baru seperti rumah saya, sampai dapurnya habis terbawa (ambles). Panik lah, siapa yang tidak panik oyag-oyag di dalam rumah, kejadiannya jam 19.00 wib malam," ucap dia.
"Jangan pikir ini retaknya ga maju, ini setiap hari (retaknya) maju. Dari mulai hari sabtu, minggu, senin, sekarang selasa nambah parah," sambungnya.
Ia menutur, sejak 2013 lalu rumahnya masih bisa untuk menjadi tempat tinggal. Berbeda, dengan saat ini sudah harus keluar dari rumah itu.
"Saya dari tahun 2013 masih bisa diisi ini rumah, sekarang mah tahun 2025 udah ga bisa disi lagi saya mau mengungsi," lanjutnya.
Pria paruh baya itu mengungkapkan, warga sudah sepakat untuk melakukan pengungsian. Menurutnya, setiap musim hujan datang selalu kembali terulang pergerakan tanah tersebut.
BACA JUGA:Upaya Pemkab Bogor Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Bencana, Bentuk 5 Posko dan Fokus Sebar Personel
"Tiap tahun musim hujan, gini terus gini terus, mending relokasi secepat-cepatnya," ungkap dia.