Wamen ATR/Waka BPN Tanam Pisang di Jembrana sebagai Langkah Perdana Penataan Akses Tanah Ulayat di Indonesia

Sabtu 01-03-2025,15:25 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR, BALI - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang sekaligus Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, bersama warga Desa Asahduren, Kabupaten Jembrana, Bali, menanam pisang cavendish di tanah ulayat mereka pada Jumat (28/02/2025).

Kegiatan ini menjadi simbol Penataan Akses pertama terhadap tanah ulayat di Indonesia. Dalam sambutannya, Ossy Dermawan mengungkapkan bahwa sertifikat tanah ulayat di Desa Asahduren kini membawa manfaat lebih besar bagi masyarakat setempat.

"Tanah ulayat yang begitu dihargai oleh desa adat, kini dapat dimanfaatkan secara maksimal berkat kerja sama ini. Hal sangat menggembirakan karena masih banyak tanah ulayat yang belum teroptimalisasi dengan baik," ucapnya.

Desa Asahduren merupakan salah satu desa adat di Bali. Pada 2023, Kementerian ATR/BPN melalui Kanwil BPN Provinsi Bali menyerahkan sertifikat tanah ulayat guna memberikan kepastian hukum bagi masyarakat adat setempat.

BACA JUGA:Cara Bupati Bogor Rudy Susmanto Sambut Ramadan: Bogor Berseka

BACA JUGA:Hasil Sidang Isbat: Jatuh Pada 1 Maret 2025

Agar tanah ulayat tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan warga, Kementerian ATR/BPN bekerja sama dengan PT Nusantara Segar Abadi (NSA) menyediakan akses ekonomi, termasuk distribusi bibit, bantuan alat pertanian, pendampingan, serta jaminan pembelian (offtaker) untuk pisang cavendish yang ditanam.

"Saya berpesan kepada semua, baik masyarakat yang diwakili oleh Bendesa Adat maupun PT NSA, untuk menjalin kolaborasi yang baik. Kenali keterbatasan masyarakat, bantu mereka semaksimal mungkin, dan sebaliknya, masyarakat juga harus menghormati kesepakatan yang sudah dibuat," tutur Wamen Ossy.

Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Yulia Jaya Nirmawati, menyampaikan bahwa penanaman pisang cavendish berlangsung di lahan ulayat seluas 9.800 m² dengan partisipasi 900 kepala keluarga.

BACA JUGA:KAI Properti Resmikan Dealer Neta Amarta Bandung, Wujudkan Ekonomi Hijau bersama KAI Lifestyle

BACA JUGA:Meriahkan Ramadhan, PT Narend Gelar Berbagi Untuk Sesama

"Saya harapkan ini menjadi salah satu bentuk pemanfaatan tanah yang optimal sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada. Pisang cavendish dipilih karena merupakan salah satu komoditas yang bernilai ekonomi tinggi, memiliki permintaan pasar yang stabil, serta teknik budidayanya yang dapat dikelola dengan mudah oleh masyarakat lokal. Sehingga, pada akhirnya masyarakat akan menerima nilai manfaat tanah yang tinggi dari produksi pisang tersebut," ungkap Yulia Jaya Nirmawati.

Dalam kesempatan ini, Wamen ATR/Waka BPN didampingi oleh Staf Khusus Bidang Reforma Agraria, Rezka Oktoberia; Tenaga Ahli Bidang Administrasi Negara dan Good Governance, Ajie Arifuddin; Kepala Kanwil BPN Provinsi Bali, I Made Daging; serta beberapa Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Kepala Kantor Pertanahan di Provinsi Bali. Selain itu, turut hadir jajaran Forkopimda dari tingkat Provinsi Bali dan Kabupaten Jembrana. (JM/JR)

Kategori :