BPBD: Sebanyak 7.298 Warga Terdampak Banjir di Kabupaten Bandung

Rabu 26-02-2025,15:55 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Sebanyak 3.275 kepala keluarga (KK) atau sekitar 7.298 jiwa terdampak bencana banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah Kabupaten Bandung, Selasa 25 Februari 2025.

Tak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat 1.659 rumah, 5 sekolah, 17 tempat ibadah dan 3 fasilitas umum  tidak luput dari genangan banjir luapan Sungai Citarum dan Sungai Cikapundung. 

BPBD juga ingatkan masyarakat Kabupaten Bandung waspada ancaman banjir karena masih menghadapi cuaca ekstrem. 

Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengaku prihatin bencana banjir yang kerap menerjang kawasan Dayeuhkolot dan Bojongsoang tersebut. 

BACA JUGA:Realisasikan Program 100 Hari Kerja Bupati Bandung, Disperdagin Gelar Bintek Bagi 120 Peserta

BACA JUGA:Pesan Wabup Bandung Ali Syakieb kepada Peserta Pelatihan Bahasa Jepang di Rancaekek: Jaga Etos Kerja

"Apalagi ada 3 rumah jebol akibat tergerus aliran air deras. Tiga rumah itu dihuni 3 KK dan 17 jiwa," kata Uka Suska di lokasi banjir, Rabu 26 Februari 2025.

Ia menyebut, bahwa dampak banjir dengan ketinggian antara 10 hingga 120 cm itu, sebanyak 58 KK atau sekitar 183 jiwa mengungsi ke tempat aman. 

"Untuk penanganan korban banjir itu, dibutuhkan alat kebersihan, sembako, air mineral, terpal, matras dan selimut," katanya.

Uka Suska menuturkan, banjir yang melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang itu disebabkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung pada Selasa sore tersebut. 

"Akibatkan debit air meningkat sehingga Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum meluap merendam pemukiman warga serta jalan raya," ujarnya.

Terkait hal ini, BPBD juga melakukan penanganan tanggul jebol di Sungai Cikapundung Kolot di Kampung Bojongsoang RT.04/RW.01 Desa/Kecamatan Bojongsoang pada Selasa sore.

"Tanggul Sungai Cikapundung Kolot jebol akibat hujan dengan intensitas deras sehingga berdampak ke anak Sungai Citarum yang membuat back water air tidak mampu masuk  ke Citarum, sehingga terjadi luapan di Sungai Cikapundung Kolot. Akibatnya, merobohkan tanggul sungai," terangnya.

Uka Suska menjelaskan, bahwa tanggul sungai yang jebol itu sepanjang 40 meter dan tinggi 2 meter. 

BACA JUGA:Apresiasi Terobosan Presiden Prabowo, Kang DS Dorong Kolaborasi Antar Kepala Daerah

Kategori :