RADAR JABAR - Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memulai negosiasi guna mengakhiri perang di Ukraina, para pemimpin Eropa pada Kamis (13/2) menegaskan kembali komitmen mereka terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Mereka juga berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi negara tersebut.
Dalam pernyataan bersama, Jerman, Inggris, Prancis, Polandia, Italia, dan Spanyol menyatakan tujuan mereka untuk terus mendukung Ukraina hingga tercapai perdamaian yang "adil, menyeluruh, dan berkelanjutan."
Perdamaian tersebut diharapkan tidak hanya mengamankan kepentingan Ukraina, tetapi juga menjaga stabilitas dan keamanan Eropa secara keseluruhan.
"Kami siap meningkatkan dukungan kami untuk Ukraina. Kami berkomitmen pada kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayahnya dalam menghadapi perang agresi Rusia," demikian bunyi pernyataan para pemimpin Eropa.
BACA JUGA:Israel Tarik Mundur Pasukan dari Tubas di Tepi Barat setelah Operasi Militer 11 Hari
BACA JUGA:Pemerintah Transisi Bangladesh Berencana Gelar Pemilu Desember Ini
Mereka juga menekankan perlunya kerja sama erat dengan AS dalam merancang strategi yang akan memperkuat posisi Ukraina dalam setiap negosiasi di masa depan. Menurut mereka, baik Ukraina maupun Eropa harus menjadi pihak utama dalam setiap pembicaraan damai, dengan jaminan keamanan yang kuat bagi Kiev.
"Perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Ukraina adalah syarat utama bagi keamanan trans-Atlantik yang kuat," lanjut pernyataan tersebut, menambahkan bahwa keamanan Eropa tetap menjadi tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Trump secara terpisah membahas konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini dalam percakapan dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Rabu (12/2).
Pembicaraan ini terjadi setelah Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menyatakan bahwa mengembalikan Ukraina ke perbatasan sebelum 2014, ketika Rusia mencaplok Krimea, dianggap tidak realistis.
Ia juga menegaskan bahwa AS tidak memandang keanggotaan NATO bagi Kiev sebagai bagian dari solusi yang dinegosiasikan dalam konflik ini.*