RADAR JABAR - Rata-rata lama sekolah (RLS) di wilayah Kabupaten Bogor menjadi sorotan oleh pemerintah daerah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari laman resmi Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, pada 2022 hingga 2024 mengalami kenaikkan dari 8,34 menjadi 8,39 tahun.
Pj Bupati Bogor, Bachril Bakri mengungkapkan, rendahnya RLS karena banyaknya siswa yang putus sekolah setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dia menjelaskan, tidak semua siswa putus sekolah. Melainkan ada yang melanjutkan ke sekolah pendidikan agama ataupun pesantren.
BACA JUGA:Pj Bupati Bogor Imbau Jajaran dan Kades Tidak Main Judol: Sebabkan Gangguan Sosial
BACA JUGA:Pembacaan Putusan Gugatan Sengketa Pilkada Kabupaten Bogor pada 4 Februari Mendatang
"Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekola pada setelah SMP karena mereka langsung masuk pesantren," kata Bachril di kompleks kantor bupati, Jumat (31/1).
"Kesekolah pendidikan agama sehingga tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan," lanjut dia.
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus mendorong dunia pendidikan agar RLS di bumi tegar beriman mengalami peningkatan lebih tinggi.
Selaras dengan Bachril, Kepala Dinas Pendidikan Bambang Tawekal mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan RLS di Kabupaten Bogor.
Bambang melanjutkan, harus mengarahkan warga yang putus sekolah ke dalam program kejar paket (PKP)
"Karena banyak juga sodara sodara kita yang harus diarahkan belajar dipaket b melalui PKP yang ada," kata Bambang, Jumat (31/1).
Dia memberikan contoh, RLS di Kecamatan Sukamakmur. Pada 2023 lalu RLS wilayah tersebut berada di angka 5,97 tahun lalu naik di 2024 menjadi 7,30 tahun.