Naila Khoerunisa, siswa kelas XII, mengaku merasakan dampak positif Serasi. “Saya jadi lebih tertarik eksplorasi buku-buku sejarah dan seni. Saat presentasi di kelas, rasa percaya diri juga meningkat,” tuturnya. Ia berharap kegiatan ini terus berinovasi, misalnya dengan outdoor reading session di lapangan agar suasana membaca semakin segar.
Gema berpesan, “Yang terpenting, siswa membaca apa saja—novel, komik, atau buku ilmiah. Asal mereka terus haus pengetahuan, tujuan kami tercapai.” Harapannya, Serasi tidak hanya menjangkau siswa di sekolah ini, tetapi juga menginspirasi sekolah lain untuk menciptakan gerakan serupa.
Dua tahun bukan waktu singkat. Tapi bagi SMAN 1 Dayeuhkolot, ini baru awal. Dengan konsistensi dan kreativitas, program Serasi siap mencetak generasi yang tak hanya pintar, tetapi juga kritis dan berkarakter.