Ketersediaan Daging di Garut Tetap Aman Meski Ada Wabah PMK

Jumat 24-01-2025,10:49 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat, memastikan bahwa stok daging konsumsi di pasaran tetap stabil meskipun terdapat kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak, terutama sapi, di wilayah tersebut.

"Tidak terpengaruh PMK, karena sebagian besar kasus menyerang sapi perah, termasuk yang mati," ujar Kepala Diskannak Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, di Garut, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa populasi sapi potong dan sapi perah di Kabupaten Garut mencapai 12.800 ekor. Dari jumlah tersebut, pada Januari 2025, sebanyak 233 sapi dilaporkan terdampak PMK, dengan rincian 14 sapi mati dan 9 sapi harus dilakukan potong paksa.

Meskipun ada sapi yang terjangkit PMK, ketersediaan daging sapi di pasaran tetap stabil di angka 243.946 kilogram (kg) per tahun. Angka ini tetap konsisten baik dalam kondisi normal maupun saat ada wabah PMK, meskipun jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan pasar yang mencapai 782.818 kg per tahun.

BACA JUGA:Bangun Infrastruktur PJU, Bupati Bandung Bikin Terobosan dengan Skema KPBU

BACA JUGA:Dinas ESDM Umumkan Listrik Gratis untuk 3.403 Keluarga di Jawa Barat

"Secara umum, kondisi ini tetap sama. Bahkan tanpa adanya PMK, kebutuhan daging Kabupaten Garut masih defisit. Namun, kekurangan ini dapat diimbangi dengan ketersediaan daging kerbau, domba, dan ayam buras," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap pangan hewani tidak hanya bergantung pada daging sapi. Alternatif seperti daging kerbau, kambing, domba, dan ayam buras tersedia secara surplus, sehingga mampu memenuhi kekurangan dari daging sapi.

"Ada substitusi daging dari unggas juga," tambahnya.

Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, Diskannak Garut tidak hanya mengandalkan pasokan dari peternak lokal, tetapi juga dari daerah lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging tetap terjaga.

BACA JUGA:Menteri Nusron Tegaskan Sertipikat HGB Legal Jika Berupa Tambak Namun Menjadi Laut Karena Abrasi

BACA JUGA:Pj Bupati Bogor akan Libatkan UMKM dan BumDes pada Program Makan Bergizi Gratis

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya mengendalikan wabah PMK agar tidak menyebar lebih luas. Upaya yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan ternak, pengobatan, vaksinasi, dan menjaga kebersihan kandang untuk memastikan ternak tetap sehat.

"Pemerintah mencanangkan gerakan bersama vaksinasi PMK pada bulan Januari-Maret serta Juli-September," ungkapnya.*

Kategori :