RADAR JABAR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) periode 2019–2024, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok, terkait dugaan kerugian sebesar 337 juta dolar AS atau sekitar Rp5,45 triliun dalam pengadaan gas alam cair (LNG) di PT Pertamina.
"Pemeriksaan saksi mendalami kerugian Pertamina pada tahun 2020 yang berpotensi mencapai 337 juta dolar AS akibat kontrak LNG milik Pertamina," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Jumat. Selain itu, Ahok juga diperiksa mengenai permintaan dewan komisaris kepada direksi Pertamina untuk menelusuri enam kontrak pengadaan LNG tersebut. Ahok menjalani pemeriksaan pada Kamis (9/1) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Ia menjelaskan bahwa kasus dugaan korupsi ini terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina. "Kasus LNG ini terjadi bukan di masa saya. Namun, kasus ini ditemukan saat saya menjadi Komisaris Utama," jelas Basuki di Gedung Merah Putih KPK. BACA JUGA:Ahok Dipanggil KPK Atas Kasus Pengadaan LNG Pertamina Kasus dugaan korupsi pengadaan LNG di PT Pertamina diketahui berlangsung pada periode 2011–2014. Ahok mengungkapkan bahwa temuan kasus ini terjadi pada tahun 2020 dan telah dilaporkan kepada Menteri BUMN hingga akhirnya ditangani KPK. "Kontrak tersebut sudah ada sebelum saya menjabat. Kasus ini ditemukan pada Januari 2020," tambahnya. Dalam perkara ini, mantan Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan, dijatuhi hukuman 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan karena terbukti melakukan korupsi dalam pengadaan LNG di Pertamina. Karen dinyatakan melanggar Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. Sebelumnya, Karen yang menjabat sebagai Dirut Pertamina periode 2009–2014 dituntut hukuman 11 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan LNG pada periode 2011–2014. Selain hukuman pokok, jaksa KPK menuntut pidana tambahan kepada Karen berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp1,09 miliar dan 104.000 dolar AS subsider 2 tahun penjara. Jaksa juga meminta majelis hakim membebankan pembayaran uang pengganti kepada perusahaan Amerika Serikat, Corpus Christi Liquefaction LLC (CCL), sebesar 113,83 juta dolar AS. Pada Selasa, 2 Juli 2024, KPK menetapkan dua tersangka baru dalam pengembangan kasus dugaan korupsi pengadaan LNG di PT Pertamina yang juga melibatkan mantan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan. "Dalam pengembangan kasus ini, KPK menetapkan dua tersangka penyelenggara negara berinisial HK dan YA," ujar Tessa.KPK Periksa Ahok Terkait Kerugian Rp5,4 Triliun dalam Proyek Pengadaan LNG
Jumat 10-01-2025,16:59 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani
Tags : #pengadaan gas alam cair
#lng
#kpk
#komisaris utama pt pertamina
#basuki tjahaja purnama
#ahok
Kategori :
Terkait
Selasa 26-08-2025,16:35 WIB
KPK Apresiasi Pemkab Bandung yang Terus Perbaiki Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Transparan
Senin 19-05-2025,14:47 WIB
Kunjungi KPK, Gubernur Dedi Mulyadi Bahas Upaya Realokasi Anggaran Pemprov Jabar
Rabu 26-03-2025,13:47 WIB
Mutasi Rini Batal, KPK Diminta Turun ke KBB Usut Dugaan 'Bancakan' APBD
Jumat 07-03-2025,21:48 WIB
KPK Menetapkan Sekjen DPR Indra Iskandar sebagai Tersangka Korupsi Rumah Dinas
Selasa 25-02-2025,07:48 WIB
Alami Kenaikan, Nilai MCP KPK RI Kabupaten Bandung Akhir 2024 Capai 93 Persen
Terpopuler
Minggu 02-11-2025,18:16 WIB
Gubernur Ahmad Luthfi Tunggu Gerak Nyata GP Ansor Jateng dalam Sinergi Pembangunan
Senin 03-11-2025,06:51 WIB
Pabrik Tekstil di Cikancung Bandung Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
Minggu 02-11-2025,20:10 WIB
HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3, Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem
Senin 03-11-2025,13:04 WIB
Imajiner Dedi Mulyadi, Bagikan Pajak Tambang untuk Beri Intensif ke Masyarakat
Senin 03-11-2025,09:26 WIB
Tak Perlu Cemas Biaya, Peserta JKN di Bandung Tenang Jalani Operasi Besar
Terkini
Senin 03-11-2025,16:00 WIB
Lagi, Binaan Astra Honda Melesat Kencang di Barcelona Ciptakan Sejarah Untuk Indonesia
Senin 03-11-2025,15:29 WIB
Alokasikan Rp 109 M Per Tahun, DPR RI Apresiasi Kebijakan Bupati Bandung Sejahterakan Guru Ngaji
Senin 03-11-2025,15:22 WIB
Banjir Semarang Mulai Mengering, Upaya Penanganan Terus Berlanjut
Senin 03-11-2025,13:44 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Sebut Pemkab Bogor Tidak Perlu WFH: Sudah Cukup APBD
Senin 03-11-2025,13:04 WIB