Kekhawatiran Meningkat atas Serangan terhadap Muslim di Jerman setelah Insiden Magdeburg

Selasa 24-12-2024,21:44 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Komisaris Anti-Rasisme Jerman, Reem Alabali-Radovan, pada Senin menyatakan kekhawatirannya terkait peningkatan serangan terhadap warga Muslim pasca-insiden di Magdeburg. Insiden tersebut melibatkan tabrakan mobil yang menewaskan lima orang dan melukai 200 lainnya di sebuah pasar Natal.

"Sejak akhir pekan, pusat konseling anti-rasisme kami di Magdeburg dan sekitarnya telah mendapat laporan tentang meningkatnya permusuhan dan serangan dengan kekerasan terhadap migran warga dan Muslim," ungkap Alabali-Radovan, seperti dikutip media lokal.

Ia mengecam pihak-pihak yang menggunakan insiden tersebut untuk menyebarkan rasisme.

"Kita harus melawan segala upaya yang memanfaatkan tindakan ini demi kepentingan politik," tambahnya.

BACA JUGA:KPK Tegaskan Penetapan Tersangka Hasto Bebas dari Politisasi

BACA JUGA:SDN 2 Cipanas Raih Juara 2 Lomba Baca Puisi Tingkat Kabupaten Bandung Barat yang Diselenggarakan DLH

Alabali-Radovan menegaskan bahwa terorisme bertujuan menghancurkan harmoni sosial, memecah persatuan, dan menebarkan ketakutan.

Di hari yang sama, Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck, juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh kebencian terhadap warga Muslim dan orang asing pasca-insiden tersebut.

"Jangan percaya dengan para penyebar propaganda di internet. Kebohongan lebih cepat daripada kebenaran," ujarnya dalam video yang diunggah di media sosial.

Habeck, calon kanselir dari Partai Hijau untuk pemilu pendahuluan Februari mendatang, mengimbau masyarakat untuk mencari kebenaran, bersikap skeptis, dan tidak membiarkan kebencian menguasai diri mereka.

BACA JUGA:Donald Trump Kembali Ungkit Keinginan AS untuk Kuasai Greenland

BACA JUGA:Jelang Natal 2024, Tim Jihandak Polda Jabar Sterilisasi Gereja di Bandung

"Luangkan waktu untuk mencari kebenaran. Luangkan waktu untuk skeptisisme, untuk keraguan, untuk pertanyaan. Jangan biarkan kebencian menguasai Anda," katanya.

Sementara itu, partai sayap kanan Jerman melancarkan protes di lokasi kejadian pada Sabtu, menyusul terungkapnya identitas pelaku. Taleb Al-Abdulmohsen, seorang psikiater asal Arab Saudi berusia 50 tahun, diketahui telah tinggal di Jerman sejak 2006.

Kategori :