RADAR JABAR DISWAY, Jakarta - Blok Rokan kini menjadi simbol kedaulatan energi Indonesia setelah hampir 80 tahun dikelola oleh perusahaan asing.
Sejak Agustus 2021, pengelolaan blok kaya minyak ini sepenuhnya diambil alih oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR). Kini, PHR berkontribusi sebesar 24 persen dari total produksi minyak nasional, sebuah pencapaian besar bagi industri energi Indonesia.
Dalam podcast Energi Disway, pada hari Sabtu tanggal 21 Desember 2024, Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan mengungkapkan bahwa kesuksesan ini tidak lepas dari penerapan teknologi terdepan dan manajemen yang efektif. "Kami menerapkan teknologi seperti steam flood dan water flood untuk meningkatkan produktivitas. Bahkan, PHR memiliki lapangan water flood terbesar dan lapangan injeksi steam flood terbesar di dunia," ujar Ruby.
BACA JUGA:Dahlan Iskan Terpukau! Produksi Pertamina Hulu Rokan Tembus 160 Ribu Barel per Hari
BACA JUGA:Rayakan HUT Ke-6, Pertamina Hulu Rokan Siap Sambut Tantangan Masa Depan
Ruby menjelaskan bahwa penerapan teknologi tersebut dimulai sejak era sebelumnya, namun terus ditingkatkan oleh PHR. Dengan strategi ini, PHR mampu mempertahankan bahkan meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan. "Produksi yang dulunya cenderung menurun alami kini stabil di angka 160 ribu barel per hari," tambah Ruby.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa perusahaan nasional mampu bersaing dan memimpin dalam pengelolaan sumber daya alam. Ruby menekankan bahwa PHR tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada keberlanjutan energi dan kedaulatan nasional. "Sumbangsih PHR adalah bentuk nyata dari kedaulatan energi Indonesia," tutupnya.
Dengan kontribusi signifikan ini, Pertamina Hulu Rokan terus menginspirasi dan mendorong optimisme akan masa depan energi nasional yang lebih mandiri dan berkelanjutan.