Gambarkan Karakter Tokoh Nasional, Fadli Zon Minta 5 Lukisan Yos Suprapto Ditarik dari Galeri Nasional

Senin 23-12-2024,16:03 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Seniman senior Yos Suprapto menjelaskan karya seninya yang berjudul Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan, yang rencananya akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada Senin (23/12/2024).

Namun, pameran tersebut batal digelar karena kurator Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima dari 30 lukisan Yos Suprapto ditarik. Lukisan-lukisan tersebut dianggap terkait dengan salah satu tokoh di Indonesia.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, juga menyatakan bahwa karya Yos Suprapto tidak selaras dengan tema pameran. Acara tersebut awalnya dijadwalkan berlangsung pada Jumat (13/12/2024).

Menurut Fadli Zon, Yos Suprapto telah bekerja sama dengan kurator untuk menentukan tema tentang ketahanan pangan, di mana kurator memiliki otoritas penuh dalam pelaksanaan pameran.

"Hasil akhir lukisan tidak sesuai dengan tema, bahkan kurator berdiskusi dan tidak sependapat," kata Fadli Zon dikutip pada Senin (23/12/2024).

BACA JUGA:Silaturahmi ke Fadli Zon, Rudy Susmanto Tegaskan Gerindra Maju Sebagai Calon Bupati Bogor di Pilkada

BACA JUGA:Dua Politisi Gerindra Masuk Bursa Pilbup Bogor 2024, Fadli Zon Pilih Siapa?

Meskipun kurator tidak setuju, Yos Suprapto tetap memajang lukisannya di Galeri Nasional.

"Informasi yang kami terima seniman yang memasang lukisan sendiri," katanya.

Sebelumnya, seniman Yos Suprapto menganggap lukisan yang batal dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia tidak bersifat vulgar.

Menurutnya, makna dari lukisan tersebut adalah kejujuran dan kepolosan. Dia merasa kecewa dengan tindakan Fadli Zon yang menghakimi karya-karyanya sebelum melakukan penilaian yang objektif.

Yos Suprapto meyakini bahwa Fadli Zon telah menerima laporan yang bersifat subjektif dari bawahannya terkait lukisannya.

"Saya jelaskan, dalam bahasa seni rupa, telanjang dari kejujuran, simbol dari kepolosan, karena kita lahir itu polos nggak pakai baju, nggak pakai apa-apa. Nah kalau itu dianggap sebuah kemesuman, berarti otak orang yang mengatakan bahwa itu mesum, itu senggama, orang itu berpikir, pikirannya sebatas itu," kata Yos Suprapto saat jumpa pers di Kantor YLBHI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

Kategori :