RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menata kawasan kumuh di bawah Flyover Mochtar Kusumaatmadja atau Pasupati menjadi ruang publik baru yang ramah lingkungan. Penjabat Wali Kota Bandung, A Koswara, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk mempercepat pembangunan kota.
“Dengan gotong royong, kita dapat menciptakan ruang yang lebih layak dan ramah lingkungan. Kami optimistis program ini akan menjadi langkah nyata dalam mempercepat pembangunan Kota Bandung,” ujar Koswara pada Minggu (15/12) di Bandung.
Penataan kawasan ini mencakup pembangunan taman hijau sebagai ruang publik, fasilitas olahraga seperti lapangan basket, zona edukasi untuk kegiatan pembelajaran, dan area bermain. Koswara menambahkan bahwa kerja sama antara pemerintah dan masyarakat telah memberikan hasil positif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, aman, dan rapi.
"Kami melihat hasil kerja sama yang sangat baik antara pemerintah dan masyarakat. Penataan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan menciptakan kawasan yang lebih bersih, aman, dan rapi," katanya.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas Aliansi Mahasiswa Indonesia di Bandung, Kutuk Isu Polri sebagai ‘Partai Coklat’
BACA JUGA:Creative Class Kwarcab Kabupaten Bandung
Sebagai bagian dari program ini, akan dibangun pula tempat pengelolaan sampah TPS3R (reduce, reuse, recycle). Fasilitas tersebut dirancang untuk memilah sampah organik, anorganik, dan residu.
"Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot atau kompos, sementara anorganik akan dikelola oleh bank sampah," jelasnya.
Puluhan warga yang sebelumnya tinggal di bawah flyover telah direlokasi ke rumah susun di Rancaekek dan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.
“Sebanyak 34 keluarga yang tinggal di bawah jembatan akan dipindahkan ke lokasi yang lebih layak, lengkap dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja,” ungkap Koswara.
BACA JUGA:Puncak Perayaan Hari Guru Nasional di PGRI Cabang Cisarua Kabupaten Bandung Barat
BACA JUGA:RSUD Al-Ihsan Jabar Menggelar Kelulusan untuk 40 Wisudawan Peserta Sekolah Diabetes
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa proses relokasi dilakukan secara humanis dan inklusif. Ia menambahkan bahwa penataan kawasan ini bertujuan menciptakan ruang publik yang bersih, aman, dan nyaman, sekaligus mendukung target Kota Bandung sebagai kota bebas sampah.
“Pembangunan kawasan ini akan menjadi contoh ruang publik yang dirancang untuk kebahagiaan warga, dengan melibatkan mereka sejak tahap perencanaan,” ujar Herman.*