RADAR JABAR - Pernahkah kalian merasa seolah-olah musik dapat mempengaruhi suasana hati kita? Ketika lirik dan irama musiknya penuh semangat, kita ikut merasa bersemangat.
Namun, jika lirik dan musiknya sedih, suasana hati kita juga mendadak menjadi murung, meskipun tidak ada kejadian yang sebenarnya membuat kita sedih pada saat itu. Jika kalian merasakan hal seperti ini, kalian tidak sendirian—saya pun merasakan hal yang sama.
Saking kuatnya pengaruh musik terhadap suasana hati, saya sempat memutuskan untuk berhenti mendengarkan lagu-lagu mellow. Alasannya sederhana, saya tidak ingin suasana hati saya tiba-tiba menjadi sedih tanpa alasan yang jelas hanya karena musik tersebut.
Padahal, jujur saja, saya sangat menyukai lagu-lagu itu. Langkah ini cukup efektif dalam mengurangi perasaan sedih atau kesepian yang muncul secara tiba-tiba dan tanpa sebab yang pasti.
Namun, pengaruh musik ternyata tidak berhenti di situ. Jika kita melihat lebih dalam, musik memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap manusia. Misalnya, bagaimana mungkin musik bisa membuat orang begitu tergila-gila hingga menciptakan komunitas besar penggemarnya?
Bahkan, musik bisa memengaruhi cara mereka berpakaian. Hal yang lebih menarik, ada beberapa musisi yang secara sengaja menyelipkan simbol-simbol tertentu, seperti simbol satanisme, dalam karya mereka.
Pengaruh Musik pada Otak Manusia
Lalu, apa sebenarnya yang terjadi di otak manusia saat mendengarkan musik? Bagaimana musik dan musisi bisa memengaruhi cara seseorang berpakaian? Dan mengapa ada musisi yang sengaja memasukkan simbol-simbol satanisme ke dalam karya mereka?
Itulah yang akan kita bahas kali ini. Namun, perlu dicatat, kami tidak langsung mengklaim bahwa musik itu buruk untuk kita. Mari kita telusuri lebih dalam untuk memahami fenomena ini.
BACA JUGA:7 Rapper yang Paling Mempengaruhi Musik Hip-Hop Dunia
BACA JUGA:Tiktok Berhasil Mengubah Industri Musik Dunia, Banyak Lagu Lama Kembali Viral
Setelah kami menelusuri lebih jauh mengenai dampak musik pada otak, kami pribadi merasa takjub. Kami kagum dengan cara kerja otak manusia yang diciptakan Tuhan begitu detail dalam merespons musik, terlepas dari anggapan baik atau buruknya musik itu sendiri.
Peneliti sudah sejak lama mempelajari pengaruh musik, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa musik memiliki dampak besar pada manusia, baik secara emosional maupun fisik. Bahkan, musik ditemukan dapat digunakan sebagai terapi.
Mari kita bahas pengaruh musik terhadap otak secara sederhana. Ketika kita mendengar musik, gelombang suara masuk melalui telinga dan mengenai gendang telinga.
Getaran tersebut kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak. Respon otak terhadap sinyal ini mengaktifkan banyak area, yang pada akhirnya dapat memengaruhi suasana hati kita, membuat kita merasa senang atau sedih.
Musik dengan tempo cepat atau melodi ceria, misalnya, cenderung membuat otak melepaskan lebih banyak dopamin, yaitu hormon yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Selain itu, musik ini juga mengaktifkan amigdala, bagian otak yang bertanggung jawab terhadap emosi dan memori.