Banjir Bandang Melanda Tegalwaru Karawang: Bangunan Rusak dan Akses Jalan Terputus

Rabu 20-11-2024,08:03 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

RADAR JABAR– Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (19/11) petang. Banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut, menyebabkan beberapa bangunan rusak dan akses jalan terputus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin, menyatakan bahwa banjir bandang ini disebabkan oleh meningkatnya tinggi muka air di beberapa sungai, termasuk Sungai Cigentis.
“Hujan deras membuat tinggi muka air di beberapa sungai meningkat, hingga mengakibatkan banjir bandang di wilayah Tegalwaru,” kata Mahpudin, Rabu (20/11).

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerusakan cukup signifikan. Beberapa bangunan warung yang berada di bantaran sungai hanyut terbawa arus. Selain itu, akses jalan di beberapa lokasi dilaporkan terputus akibat longsor dan tergerus air.

 

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob Akibat Supermoon 16 November 2024

BACA JUGA:Hujan Deras, Banjir Terjang Wilayah di Bandung Selatan: Puluhan Rumah Terendam

 

Ace, salah satu warga Desa Mekarbuana, Tegalwaru, mengungkapkan bahwa luapan Sungai Cigentis membawa dampak besar. “Banjir masuk ke rumah-rumah warga. Jalanan juga terputus akibat longsor,” ujar Ace.

Ojos, warga Desa Cigunungsari, menambahkan bahwa banjir bandang melanda beberapa desa di Kecamatan Tegalwaru, termasuk Mekarbuana, Cigunungsari, dan Cipurwasari.

Petugas BPBD langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran, memastikan tidak ada korban, dan memberikan imbauan kepada warga agar menjauh dari aliran sungai demi keselamatan. Satgas BPBD Karawang, Solihin, menyampaikan bahwa banjir hanya berlangsung selama beberapa jam dan mulai surut pada Rabu pagi.

Mahpudin juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana alam lainnya seiring peralihan musim kemarau ke musim hujan. Berdasarkan prediksi BMKG, musim hujan tahun ini dimulai pada November, dengan hujan sudah mulai mengguyur wilayah Karawang sejak Oktober.

Saat ini, BPBD Karawang terus memantau situasi dan membantu warga yang terdampak. Perbaikan akses jalan dan pemulihan bangunan yang rusak menjadi prioritas utama. Warga juga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan, mengingat curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Banjir ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, terutama di daerah rawan seperti Karawang selatan.

Kategori :