Radar Jabar Disway – Otoritas Palestina (PA) menuduh pemerintahan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas berlanjutnya pertumpahan darah di Jalur Gaza, di tengah serangan mematikan Israel kepada wilayah itu.
Imbas serbuan tanpa jeda Israel di Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober 2024, sedikitnya 43.800 orang tewas dengan mayoritas perempuan dan akan-anak. Selain itu, lebih dari 103.600 lainnya mengalami luka-luka.
“Kami sepenuhnya menyalahkan pemerintahan AS atas berlanjutnya agresi berdarah ini karena perlindungan politiknya terhadap pendudukan Israel,” kata juru bicara PA, Nabil Abu Rudeineh, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Antara, Senin 18 November 2024.
BACA JUGA:Serangan Israel di Gaza Tengah Tewaskan Puluhan Warga Palestina
BACA JUGA:Pejabat Palestina dan AS Bahas Upaya Menghentikan Serbuan Israel di Gaza Utara
Tambahnya, dukungan AS membuat Israel bisa “menghindari pertanggungjawaban dan mengabaikan resolusi hukum internasional”.
“Pasukan pendudukan Israel menerjemahkan dukungan terus-menerus AS Menjadi pembantaian genosida, dengan pembunuhan massal yang merenggut nyawa puluhan anak-anak dan perempuan,” katanya, menambahkan.
Setidaknya 96 warga Palestina meninggal dunia serta 60 lainnya terluka dalam serangkaian serangan udara Israel di Gaza bagian utara dan tengah, Minggu (17/11). Hal ini sebagaimana laporan otoritas lokal di wilayah itu, menurut Anadolu dikutip dari Antara.