B-Universe Tekankan Kurikulum Pendidikan Indonesia Harus Dinamis

Rabu 13-11-2024,09:32 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita, menekankan bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia harus bersifat dinamis, tetapi tidak perlu mengalami perubahan besar secara mendadak.

Hal ini disampaikan dalam diskusi kelompok terarah (FGD) yang diadakan B-Universe bertajuk “Mengunci Sistem Pendidikan Indonesia” di kantor B-Universe Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Selasa (12/11/2024). Diskusi ini juga dihadiri oleh pengamat pendidikan Darmaningtyas, psikolog anak dan remaja Vera Itabilina Hadiwidjojo, serta Pengurus PGRI Jakarta, Dadi Ardiansyah.

"Tadi ada narasumber kita, psikolog khusus untuk anak-anak (Vera Itabilina Hadiwidjojo) yang juga mengingatkan, ya (kurikulum pendidikan) harus dinamis, tetapi jangan kemudian terjadi perubahan total," ujar Enggartiasto.

Dia mengatakan, jika kurikulum statis dan dikunci, maka tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. "Kebutuhan ekonomi dan kebutuhan keseharian kita," sambungnya.

BACA JUGA:Dukung Program Wajib Belajar 13 Tahun, Gamal Albinsaid: Pendidikan Anak Usia Dini Sangat Penting

BACA JUGA:Hadiri Seminar Keuskupan Bandung, ASIH Komitmen Majukan Pendidikan

Enggartiasto mengamati adanya perubahan besar dan cepat dalam sektor usaha, industri, serta perdagangan saat ini. Menurutnya, kondisi ini perlu direspons dengan kurikulum pendidikan yang fleksibel dan adaptif.

"Kalau kita tidak mengantisipasi itu, pendidikan tidak mengantisipasi itu, maka akan menjadi persoalan sendiri dalam menghadapi Indonesia Emas 2045," ujar Enggartiasto.

Enggartiasto menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian khusus pada bidang pendidikan, yang terlihat dari pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

"Kita menyambut gembira berbagai pernyataan Pak Mendikdasmen dan Menteri Pendidikan Tinggi yang aware betul, mengantisipasi pertumbuhan atau kekinian itu dengan kondisi yang ada," terang Enggartiasto.

Enggartiasto merasa bersyukur atas penunjukan kedua menteri pendidikan tersebut, yang menurutnya memiliki pemahaman lebih mendalam tentang dunia pendidikan dibandingkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi periode 2019-2024, Nadiem Makarim.

"Kita bersyukur mempunyai menteri pendidikan dipisah. Sebab mereka lebih paham mengenai kondisi pendidikan ini daripada menteri sebelumnya," kata dia yang kembali menegaskan kurikulum pendidikan di Indonesia harus dinamis.

Kategori :