RADAR JABAR - Polres Garut telah meluncurkan program pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan bergizi di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi warga setempat.
Kepala Kepolisian Resor Garut, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, menyatakan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian pangan masyarakat, terutama di wilayah Kecamatan Wanaraja.
"Ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal serta memberikan solusi ekonomi jangka panjang bagi warga," ujarnya saat peluncuran program di Kampung Unggulan, Desa Wanajaya, Sabtu (9/11).
Melalui pemanfaatan pekarangan rumah untuk tanaman pangan, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, sekaligus menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis. Kapolres menekankan bahwa menjaga ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi juga semua elemen masyarakat termasuk kepolisian.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Barat Akan Dimulai 2025 dengan Anggaran Hingga Rp1 Triliun
BACA JUGA:Partai Ummat Nyatakan Dukungan pada ASIH, Sebut Syaikhu-Ilham Pemimpin Ideal
"Program ini adalah wujud nyata dari kepedulian Polri terhadap kesejahteraan masyarakat, kami ingin membantu masyarakat untuk memiliki sumber pangan yang mandiri dan berkelanjutan," ungkapnya.
Dalam mendukung program ini, Polres Garut memberikan bantuan berupa pipa, tempat penampungan air untuk sistem hidroponik, bibit tanaman, alat-alat pendukung pertanian, serta mesin pemotong rumput. Bantuan ini diharapkan dapat membantu warga dalam mendapatkan sumber pangan yang mudah diakses serta meningkatkan ekonomi keluarga.
"Saya berharap program ini dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat bagi warga, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan keluarga," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, turut mendukung program Polres Garut ini. Ia berharap bahwa pemanfaatan lahan pekarangan oleh kelompok wanita tani (KWT) di Garut dapat menjadi langkah pemberdayaan masyarakat yang signifikan, baik untuk kebutuhan keluarga sendiri maupun bagi masyarakat sekitar.
"Adanya kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan pangan bergizi ini, kami berharap masyarakat di pedesaan dapat memanfaatkan setiap jengkal lahan untuk menanam tanaman yang bermanfaat bagi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka," ujar Haeruman.*