Laporan PBB Ungkap Hampir 70 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Wanita dan Anak-Anak

Jumat 08-11-2024,20:30 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Hampir 70 persen korban tewas di Gaza akibat serangan militer Israel adalah wanita dan anak-anak, demikian menurut laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB yang dirilis pada Jumat (8/11).

Dalam laporan setebal 32 halaman tersebut, PBB menyatakan telah memverifikasi identitas para korban dan mendapati bahwa “hampir 70 persen korban jiwa adalah wanita dan anak-anak,” yang mengindikasikan adanya “pelanggaran sistematis terhadap prinsip dasar hukum humaniter internasional.”

Pernyataan tersebut juga menyoroti bahwa serangan Israel terhadap Gaza menunjukkan “ketidakpedulian terhadap nyawa warga sipil.”

Komisaris Tinggi HAM PBB, Volker Turk, menekankan pentingnya proses peradilan terhadap pelanggaran serius hukum internasional yang dilakukan oleh lembaga yudisial yang kredibel dan independen, serta pentingnya pengumpulan bukti yang akurat.

BACA JUGA:Pemerintah Australia Akan Batasi Akses Media Sosial untuk Pengguna di Bawah 16 Tahun

BACA JUGA:Korea Selatan Luncurkan Rudal Balistik Hyunmoo-II ke Laut Kuning sebagai Respons Provokasi Korea Utara

"Semua informasi dan bukti yang relevan harus dikumpulkan dan dijaga,” ujarnya.

Analisis PBB menunjukkan bahwa sekitar 80 persen kematian terjadi di bangunan tempat tinggal, dengan 44 persen korban adalah anak-anak dan 26 persen wanita. Korban termuda adalah bayi berusia satu hari, dan yang tertua seorang wanita berusia 97 tahun.

Turk mengaitkan tingginya jumlah korban sipil dengan kegagalan Israel untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional seperti pembedaan, proporsionalitas, dan kehati-hatian. Ia menyerukan agar konflik di Gaza segera dihentikan, sandera dan tahanan dibebaskan, serta bantuan kemanusiaan segera diberikan.

Sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Hamas ke Israel, lebih dari 43.000 warga Palestina di Gaza dilaporkan tewas akibat agresi Israel. Upaya untuk mencapai gencatan senjata permanen sejauh ini belum berhasil.*

Kategori :