RADAR JABAR - Pada 1 November 2024, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, memulai tugas barunya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk Urusan Air.
Melalui unggahan foto di Instagramnya, Retno menyatakan kebanggaannya dan komitmen barunya dalam menangani isu global terkait air. Di dalam foto yang dibagikan, tampak Retno berdiri dengan bendera PBB di belakangnya, simbol dari peran penting yang kini ia emban.
"Hari ini, 1 November 2024, saya memulai peran baru saya sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk isu air," tulis Retno di media sosialnya. Dalam unggahannya, Retno menyerukan agar komunitas global menempatkan isu air sebagai prioritas tertinggi dalam agenda politik dunia dan bersinergi untuk menjadikan air sebagai kemaslahatan bersama.
Penunjukan Retno sebagai utusan khusus ini dilakukan oleh Sekjen PBB pada 13 September 2024. Hal ini menjadikan Retno sebagai orang Indonesia pertama yang menempati posisi ini.
Kepercayaan yang diberikan kepada Retno tak lepas dari kontribusinya dalam diplomasi global selama sepuluh tahun menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, termasuk kiprahnya dalam menyukseskan Forum Air Dunia ke-10 di Bali pada Mei lalu, yang berhasil menghasilkan deklarasi tingkat menteri terkait isu air.
BACA JUGA:Menlu Retno: Indonesia Tak Gentar Menghadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon
BACA JUGA:Menlu Retno Marsudi: Peran Parlemen Penting dalam Mengakhiri Agresi dan Genosida di Palestina
Dalam perannya sebagai Utusan Khusus, Retno memiliki sejumlah tanggung jawab strategis. Ia ditugaskan untuk memperkuat kemitraan dan kolaborasi global dalam memajukan agenda air, termasuk meneruskan hasil dari Konferensi Air PBB (UN Water Conference) 2023.
Selain itu, ia juga akan fokus pada peningkatan sinergi antara berbagai proses internasional untuk mendukung pencapaian target internasional dalam isu air, khususnya yang terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu memastikan ketersediaan dan pengelolaan air bersih bagi semua.
Retno juga diberi mandat untuk memperjuangkan agar isu air menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda politik global, baik di dalam maupun di luar PBB.
Dalam pernyataannya, Retno menegaskan bahwa air adalah "nyawa" yang harus dikelola dengan bijak dan adil, untuk kepentingan semua pihak. Ia berkomitmen untuk mendorong aksi nyata dan memobilisasi sumber daya guna menangani krisis air dunia serta memastikan akses air bersih bagi semua orang.
BACA JUGA:Menlu Retno Temui Komisioner Tinggi PBB Bahas Isu Pengungsi Rohingya di Indonesia