Meningkat Drastis, Kasus Gondongan di Kabupaten Bogor Capai Angka 187 di Bulan Oktober

Kamis 31-10-2024,14:02 WIB
Reporter : Ilham
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR – Kasus gondongan atau mumps di Kabupaten Bogor melonjak signifikan pada Oktober 2024, terutama di kalangan anak-anak usia 4-6 tahun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, hingga pekan ketiga bulan Oktober tercatat 187 kasus gondongan yang tersebar di 40 kecamatan, meningkat drastis dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencatat 5 kasus. 

Sebelumnya, Gondongan (Mumps) sendiri dikenal sebagai infeksi virus yang terutama menyerang anak-anak. Gejala khasnya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan di dekat rahang yang membuat wajah tampak bengkak di sekitar pipi dan rahang. 

Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Bogor, Luki Gema Safari, mengungkapkan sebaran kasus berdasarkan tempat periode 1-29 Oktober 2024, penemuan kasus gondongan terbesar terdapat pada wilayah kerja puskesmas gunung sindur (71 kasus).

"Wilayah kerja Puskesmas Gunung Sindur menjadi yang tertinggi dengan 71 kasus," ungkap Luki Gema Safari kepada wartawan pada Kamis (31/10/2024).

BACA JUGA:Hadiri Maulid Nabi, Ahmad Syaikhu Didoakan Jadi Pemimpin Jabar Oleh Habib Hanif

BACA JUGA:Terancam Denda Rp10 Miliar, Selebgram Kota Bogor Ditangkap Akibat Promosi Judi Online

Menurut Luki, peningkatan ini bukan tanpa alasan. Banyaknya pasien yang kini mengakses pelayanan kesehatan membuat deteksi penyakit ini menjadi lebih cepat. 

“Pada September sebetulnya kemungkinan sudah ada peningkatan, tapi belum banyak yang berobat. Sekarang, saat ada anak sakit dan bengkak, baiknya langsung ke puskesmas, sehingga kasus langsung terdeteksi,” paparnya.

Gondongan, meski bukan termasuk 24 penyakit potensial wabah, tetap membutuhkan perhatian serius karena penyebarannya yang mudah, terutama melalui air liur saat batuk atau bersin. 

Penyakit ini umumnya sembuh sendiri dalam waktu 12-16 hari, dengan penanganan yang disesuaikan dengan gejala, seperti obat demam atau batuk jika diperlukan. 

BACA JUGA:Karhutla Landa Rumpin Bogor: Lahan 10.000 Meter Hangus Terbakar

BACA JUGA:Dekan Fisip Unpad: Tawaran Program Paslon 2 Nyata dan Mudah Dipahami, Paslon 1 Normatif

Dengan begitu, pria asal Cibungbulang Bogor ini menekankan bahwa imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) bisa menjadi solusi pencegahan efektif. 

"Sayangnya, vaksin ini belum masuk program imunisasi pemerintah, yang mencakup baru MR (measles dan rubella) tanpa komponen mumps," ucap Luki.

Untuk itu, masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin MMR dapat mengaksesnya di fasilitas kesehatan swasta dengan biaya sendiri. 

Kategori :