RADAR JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memastikan bahwa penanganan terhadap korban serta perbaikan Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan, Bandung, yang mengalami kerusakan akibat robohnya bagian atap pada Senin (28/10), akan dilakukan secara optimal dan menyeluruh.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyatakan bahwa begitu Pemprov Jabar menerima laporan terkait insiden atap Gedung YPK yang roboh, pihaknya segera mengambil tindakan pertama yang difokuskan pada penyelamatan para korban yang terdampak.
Dalam peristiwa tersebut, terdapat tiga korban yang mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah menerima perawatan, ketiga korban diperbolehkan pulang dan kini sudah berada di kediaman masing-masing.
"Namun kami minta kepada Plh Kadisparbud (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Jabar agar dimonitor untuk memastikan mereka dalam keadaan baik," kata Herman saat meninjau lokasi kejadian, di Bandung, Selasa.
BACA JUGA:Kisah Cinta Media Sosial, Kini Jadi Penguat Calon Bupati Bogor
BACA JUGA:Spanduk Kampanye Demul Catut Logo PKS, Tim Pemenangan ASIH Tak Terima
Ia menekankan Pemprov Jabar bertanggung jawab untuk mengawal dan memastikan secepatnya ketiga korban penjaga stan pameran itu pulih.
"Insya Allah, kondisinya baik, sekali lagi luka ringan, yang dua shock dan yang satu memang ada empat jahitan," ucapnya.
Ketika melakukan peninjauan di Gedung YPK, Herman memperoleh informasi bahwa gedung tersebut tengah ramai digunakan sebagai lokasi pameran seni lukis. Pameran berlangsung dengan baik hingga hampir mendekati waktu penutupan pada sore hari.
Sekitar pukul 17.30 WIB, sebuah insiden terjadi bagian atap di area depan bangunan, yang digunakan sebagai ruang galeri, tiba-tiba runtuh.
Sebelum insiden ini terjadi, tidak ada tanda-tanda kerusakan yang terlihat pada struktur bangunan. Hal ini menyebabkan gedung tetap dipergunakan sebagai tempat pameran seni. Namun, ada beberapa catatan tentang kondisi bangunan kayu yang digunakan pada struktur tersebut sudah berusia tua dan kondisinya cukup rapuh, meskipun tidak menunjukkan kerusakan signifikan sebelumnya.
BACA JUGA:Penemuan Jasad Pria Dekat Rel Kereta Api Gegerkan Warga Tanah Sareal Bogor
BACA JUGA:Ahmad Syaikhu Harap Momentum Sumpah Pemuda jadi Kebangkitan Gen Z untuk Pembangunan Jabar
"Gedung YPK di bawah koordinasi Disparbud Jabar kemarin sore mengalami musibah, atapnya roboh. Setelah saya cek langsung, ini heritage, bangunan tua yang memang di bagian atap belum pernah ada perbaikan. Kayu-kayunya merupakan kayu tua, kemudian kondisinya rapuh sehingga tidak bisa menahan beban genteng, yang pasti itu sangat berat hingga kemarin roboh," ujarnya.
Herman selanjutnya memberikan instruksi agar Gedung YPK segera diamankan, dengan tujuan untuk memastikan tidak ada orang yang memasuki area tersebut. Hal ini dilakukan karena ada kekhawatiran akan adanya keruntuhan lanjutan pada bangunan, mengingat struktur siku-siku atau rangka atap gedung tersebut saling terhubung, terlebih lagi atapnya masih ditopang oleh genteng yang bisa menambah beban pada konstruksi.