RADAR JABAR - Satlantas Polres Bogor mencatat sebanyak 5.924 pelanggar lalu lintas pada Operasi Zebra Lodaya 2024 yang digelar sejak 14 hingga 27 Oktober lalu. Dalam operasi ini, helm hingga knalpot brong mendominasi pelanggaran.
Kanit Turjagwali Satlantas Polres Bogor, Iptu Angga Nugraha, menjelaskan, sepanjang dua pekan operasi, tercatat 5.564 pelanggaran dari pengendara sepeda motor.
Di antara jenis pelanggaran, pelanggaran helm menjadi perhatian serius dengan 2.342 pengendara tercatat tidak mengenakan helm berstandar SNI. Selain itu, pelanggaran melawan arus juga cukup tinggi, mencapai 1.546 pelanggar.
“Jenis pelanggaran lainnya termasuk penggunaan ponsel saat berkendara sebanyak 511 kasus,” ungkap Iptu Angga Nugraha saat dikonfirmasi pada Senin (28/10/2024).
BACA JUGA:Rudy Susmanto: Membangun Cimande Bogor Sebagai Kampung Budaya Masa Depan
BACA JUGA:Wakil Ketua Umum PKB H Cucun Optimistis Pasangan Bedas Akan Menangi Pilkada Kabupaten Bandung
Tidak hanya itu, pelanggaran oleh pengendara di bawah umur turut menjadi sorotan, sebanyak 620 pelanggar.
Sementara itu, pelanggaran lain seperti penggunaan knalpot brong yang mengganggu kenyamanan berkendara mencapai 136 kasus, serta 34 pelanggar dengan kendaraan berpelat palsu.
Selain roda dua, Satlantas Polres Bogor juga menindak tegas pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara roda empat. Dari total 360 pelanggar mobil, mayoritas pengemudi didapati tidak mengenakan sabuk pengaman, dengan jumlah 207 pelanggar.
Angga menambahkan bahwa penggunaan ponsel saat berkendara tercatat 19 pelanggaran, sementara pelanggaran berkendara oleh pengemudi di bawah umur tercatat 48 kasus dan pelanggaran melebihi muatan sebanyak 86 kasus.
BACA JUGA:Bantu UMKM Lebih Mandiri, Dua Calon Bupati Janjikan Penghapusan Bunga Pinjaman
BACA JUGA:Ahmad Syaikhu Ajak Tokoh Pemuda dan Mahasiswa Sumedang Diskusikan Pembangunan Jabar
"Operasi Zebra Lodaya 2024 ini berhasil mengidentifikasi berbagai pelanggaran dan diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi pengendara yang melanggar, sehingga keselamatan berlalu lintas bisa terus meningkat di wilayah Bogor," tutur Iptu Angga Nugraha.
"Operasi ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan." Tandasnya.